INDRAMAYU - Seorang kakek renta bernama Warsidi (70) hidup sebatang kara di sebuah gubuk berukuran 6x1 meter berdekatan dengan tempat pembuangan sampah yang berlokasi di Blok Rembeng, Desa Tugu Lor, Kecamatan Sliyeg, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat.
Kondisi Warsidi sudah tidak bisa berjalan, pendengaran sudah tidak baik dan susah untuk berkomunikasi. Setiap hari Warsidi hanya mengandalkan belas kasihan dari orang lain yang iba terhadapnya bahkan tak jarang bau busuk selalu menyelimutinya karena lokasi gubuknya yang dekat dengan tempat pembuangan sampah.
BERITA REKOMENDASI
Pemilik warung, Saoda (50) mengaku setiap hari memberikan makan kepada Warsidi, Ia juga membersihkan gubuk Warsidi yang penuh dengan kotorannya karena Warsidi biasa membuang air besar dalam gubuknya.
"Setiap hari saya kasih makan, kalau ada orang lewat juga yang ingin ke sawah Warsidi suka minta," terangnya kepada Okezone, Rabu (18/1/2017).
Menurutnya, Warsidi mempunyai dua orang kakak yakni Caswina dan Sarlem yang kondisinya sama dengan Warsidi hanya saja kedua kakaknya itu tinggal di tempat yang cukup layak tidak seperti Warsidi yang tinggal di gubuk reot di atas tanah negara.
"Sudah tiga tahun Warsidi tinggal di sini, dulu Warsidi tinggal di Jakarta sejak dirinya remaja untuk menjadi tukang becak di sana," kata dia.
Warsidi pun hanya menunggu belas kasihan orang-orang disekitarnya dan Pemerintah Kabupaten Indramayu agar bisa membantu dan memberikan kehidupan yang layak untuk Warsidi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar