Rabu, 15 Februari 2017

Kisah Cinta Budaya Bugis-Makassar

PROKAL.CO, MAKASSAR — Film Silariang siap tayang pada 2 Maret mendatang. Sedikitnya ada 40 layar bioskop yang akan memutar film tentang kisah cinta berbalut budaya Bugis-Makassar ini. PT Fajar Multi Film dan Art2Tonic menyajikan film berkualitas yang mengedepankan pentingnya memahami budaya Bugis-Makassar. Silariang atau kawin lari ini memang amat dekat dengan budaya siri' na pacce. Dalam masyarakat Sulawesi Selatan, siri' na pacce sangat menentukan identitas sebagai orang Bugis-Makassar.

Salah satu pemeran, Syahriar Tato mengungkapkan, film ini dapat menjadi pilihan tontonan menarik yang sayang dilewatkan. Dia memerankan tokoh Daeng Mariolo, ayah dari Cia (Dinda Surbakti).

"Film ini dipenuhi talenta Bugis-Makassar asli. Para tokoh terpilih mampu memerankan karakter dengan baik. Sebab, Bugis-Makassar memang mengalir dalam darah mereka. Jadi karakternya benar-benar hidup," beber Syahriar.

Film ini diharapkan mampu mendulang sukses seperti Uang Panai'. Bahkan ditargetkan mampu mencapai hingga dua juta penonton. Pemain film Silariang lainnya, Ikram Noer juga ikut berakting. Ikram merupakan bintang film Uang Panai'. "Film ini mirip ji Uang Panai. Ada juga unsur komedinya. Di sini saya tidak terlalu tegang berakting, saya bukan pemeran utama," ujar Ikram.

Zulkifli Gani Ottoh yang memerankan tokoh Petta Lolo ini juga yakin jika film ini dapat diterima banyak kalangan. Apalagi, banyak orang Bugis-Makassar yang tersebar di seluruh Indonesia.

"Banyak yang bisa dipetik dalam film ini. Salah satunya, mengajarkan kita bahwa dendam yang tidak harus berakhir dengan membunuh," tandasnya.

Dalam adat Bugis-Makassar, silariang atau kawin lari dianggap sebuah hal memalukan. Hanya ada dua kemungkinan bagi pelaku kawin lari. Terbuang dari keluarga atau dibunuh.

Film ini menjadi menarik, tatkala makna dari silariang dipaparkan dalam bentuk lebih sederhana. Berkisah tentang seorang pemuda bernama Ali (Jeyhan Kler) yang sedang jatuh cinta kepada wanita idaman, Cia (Dinda Surbakti) yang merupakan teman kuliahnya.

Jika melihat dari sejarah kedua orang tua mereka, dahulu ayah mereka merupakan pemuda pemberani yang memiliki dendam satu sama lain. Karena dendam para ayah, kisah cinta mereka harus terhalang.

Cinta mereka yang sejati, membuat keduanya sepakat silariang atau menikah tanpa persetujuan keluarga. Mereka melarikan diri melewati setiap petakan sawah, berlari, dan hingga kelelahan. Mampukah cinta Ali dan Cia mendapatkan restu sang ayah? Atau mereka harus terbunuh karena Silariang? Film ini dapat segera dinikmati di bioskop kesayangan Anda, pada 2 Maret mendatang. (mg8/yuk/jpg/one/k18)

Let's block ads! (Why?)



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Incoming Search