bandit berdarah dingin yang sering memakai peci tersebut, keberadaan dan sepak terjangnya sangat meresahkan.
Bahkan hingga saat ini, ia disebut-sebut sebagai salah satu penjahat paling legendaris di Indonesia. Bahkan kisah hidupnya sampai diabadikan dalam sebuah film. Nah, untuk lebih mengetahui sosok Mat Peci ini, dilansir dari Boombastis.com, seperti inilah kisah hidup Mat Peci.
Mat Peci Merupakan Keturunan Orang Terpandang
Mat Peci merupakan keturunan dari orang terpandang. Sejumlah sumber menyebutkan bahwa Mat Peci lahir di Kecamatan Leles, Garut pada tahun 1943. Kemudian ia memiliki kekasih bernama Euis. Namun, sungguh sayang orangtua Euis tak memberikan restu. Mengetahui hal tersebut, Mat Peci akhirnya mengambil sebuah keputusan.
Mat Peci memutuskan untuk merantau ke Bandung. Dengan merantau, ia sangat ingin bisa mengubah nasibnya supaya kelak bisa mendapat restu orangtua Euis. Melihat dari tekadnya ini, Mat Peci tampak sungguh-sungguh memperjuangkan cintanya. Tapi nasib ternyata berkata lain.
Dari Calo Tiket Sampai Jadi Penjahat Bengis
Berjuang dan bertahan hidup memang butuh upaya dan kerja keras. Untuk menyambung hidup, Mat Peci pernah menjadi calo karcis bioskop di daerah sekitar Cicadas, Bandung.
Tak lama setelah itu, entah mungkin kepepet atau bosan hidup susah, akhirnya Mat Peci banting setir menjadi penjahat. Awalnya kejahatan yang dilakukannya enteng-enteng, namun lama kelamaan ia makin beringas saja. Ia bahkan tak segan membunuh untuk mendapatkan apa yang diinginkannya. Dari sini kemudian ia disebut bandit berdarah dingin.
Keluar Masuk Penjara dan Belajar Ilmu Hitam
Lantaran begitu sering berbuat jahat, maka Mat Peci pun sering keluar masuk penjara. Selama mendekam di penjara, ia menghabiskannya dengan cara berguru kepada seseorang untuk mempelajari ilmu-ilmu hitam. Termasuk salah satunya adalah ilmu kebal.
Ilmu kebal ini ternyata membuat seorang Mat Peci makin beringas. Ia semakin tak karuan dalam melakukan kejahatan lantaran punya ilmu seperti ini. Ia juga jadi susah ditangkap karena khasiat ajian-ajian gaib yang dimilikinya. Tak pelak, namanya pun jadi semacam urban legenda yang bikin masyarakat begitu ketakutan.
Mat Peci dan Euis Kembali Menjalin Cinta
Jika sudah cinta, maka segala penghalang dan ujian pasti bisa dilewati. Bahkan seseorang bisa rela menerima kenyataan tentang pasangannya meski kenyataan tersebut pahit. Mat Peci dan Euis pun seperti ini. Saat masih berstatus sebagai buronan polisi, Mat Peci suatu ketika mengetahui Euis berada di tempat pelacuran. Mengetahui sang kekasih berada di tempat tersebut, Mat Peci nyatanya masih menerima Euis apa adanya.
Mat Peci dan Euis kembali merajut jalinan cinta. Suatu hari, keduanya berlibur ke daerah sekitar Leles, Garut. Tepatnya lagi di daerah candi dan danau Cangkuang. Di danau, mereka berdua menaiki rakit berdua. Aktivitas merakit ini disebut lalayaran oleh penduduk setempat. Mitos menyebutkan bila ada pasangan yang lalayaran di sekitar candi Cakuang ini, maka menurut warga sekitar, pasangan tersebut akan putus atau berpisah.
Keberadaan Mat Peci terus dilacak. Hingga akhirnya aparat intelijen pun akhirnya mengetahui lokasi Mat Peci dan sebuah penyergapan terjadi dilakukan pada tahun 1978, di Stasiun Kereta Api Leles, Kecamatan Kadungora, Garut.
Dalam penyergapan tersebut, Mat Peci tewas dengan berondongan peluru dari polisi. Tampaknya ilmu kebal yang konon dimilikinya tak mempan digunakan untuk menahan serangan peluru dari senjata polisi. Sungguh akhir yang begitu mengenaskan yang dialami oleh seorang Mat Peci. (***)
R24/dev
Tidak ada komentar:
Posting Komentar