Kamis, 16 Februari 2017

Kisah Cinta Platonis dalam "Remember the Flavor"

APA yang Anda pahami tentang cinta platonis? Sebuah cinta yang hanya menginginkan kebahagiaan orang yang kita cintai. Meski kita tak memiliki raganya. Meskipun tak berbalas. Cinta yang hanya memberi, tak berharap berbalas (atau tepatnya jika pun tak berbalas).

Banyak film yang mengangkat tentang cinta. Tetapi tidak banyak film yang secara spesifik berbicara tentang cinta platonis.  Remember the Flavor adalah film perdana Dian Sunu Prastowo yang digarap pada tahun 2016 lalu.  Tahun ini, film tersebut siap release di bioskop-bioskop di berbagai kota di Indonesia.

Pada tanggal 8 Februari 2017, Remember the Flavor tayang premiere di Djakarta Teater. Untuk publik, film ini  mulai tayang tanggal 15 Februari 2017. Pemilihan tanggal tayang ini memang disengaja mengingat hari itu libur nasional untuk Pilkada. Diharapkan agar masyarakat akan menonton setelah nyoblos. Tema cinta yang diusung membuat  Remember the Flavor pas sekali ditoton pada Bulan Kasih Sayang.

Remember the Flavor berkisah tentang Dimas (Tarra Budiman) dan Melodi (Sahira Anjani), dua sahabat kecil yang diam-diam saling menyimpan rasa cinta hingga dewasa. Bedanya, yang satu menyadari rasa cinta itu, dan yang lain tetap memendamnya. Hingga bertahun-tahun kemudian baru menyadarinya. Pertanyaan kemudian muncul, setelah tahun demi tahun berlalu, apakah rasa itu masih ada? Apakah mereka masih menginginkan hal yang sama? Jawabannya ada di film ini.

Remember the Flavor bersetting di Yogyakarta, kota yang tak hanya kaya akan budaya, tetapi juga penuh nostalgia bagi banyak orang. Kota yang ngangeni, baik suasanya maupun orang-orangnya. Dyan Sunu Prastowo sendiri, juga berasal dari Yogyakarta. Baginya menggarap film ini sama dengan pulang kampung yang penuh dengan kenangan. Ini juga yang diharapkan akan dirasakan oleh penonton.

Sentuhan romantis  Remember the Flavor didukung pula oleh original sountrack "Panah Takdir" yang dinyanyikan oleh Andra and the Backbone. Dua lagu lainnya yaitu "Seperti Hidup Kembali" dan "Musnah" pun turut menyempurnakan film ini.

Khusus untuk lagu "Panah Takdir", grup musik papan atas ini memang antusias untuk berkolaborasi dan sengaja menyimpan single terbaru mereka untuk Remember the Flavor. Bagi Andra Ramadhan –pentolan grup Andra and the Backbone-- single teranyar ini sangat pas untuk menyempurnakan naskah Remember the Flavor, yang  skenarionya ditulis oleh Ratih Kumala. Ada lagi, lagu "Jogjakarta" milik Kla Project juga menghiasi film ini.

Selama kurang lebih 4 bulan, Dyan Sunu dan Ratih Kumala mengolah naskahnya. Proses yang paling sulit adalah menyatukan vibe romantis ke film ini, sebab Ratih mengaku bukanlah orang yang romantis. Sejak awal Andra and the Backbone memperdengarkan lagu "Panah Takdir" yang masih demo, lagu itu kemudian membantu menemukan rasa yang diperlukan untuk masuk ke dalam cerita Remember the Flavor.

Jika biasanya novel diangkat ke film, maka kali ini sebaliknya. Dari skenario, diangkat ke novel, yang ditulis oleh Fei. Film Remember the Flavor bercerita dari kacamata Melodi, karakter utama wanita. Sedangkan versi novelnya dari kacamata Dimas, karakter utama pria. Antara film dan novelnya, kisahnya saling melengkapi.

Bagi Dian Sunu Prastowo, sebagai sutradara sekaligus produser film ini, tema cinta platonis  berarti mencintai rasa cinta itu sendiri, bukan wujudnya, serta membiarkan rasa itu memiliki.

Film ini diproduksi oleh Muara Prima Entertainment (MP Promedia) bekerjasama dengan Limelight  Pictures. Dua production house ini memang secara konsisten telah menghasilkan beberapa produksi dan tayangan yang menghibur dengan konten edukatif dan inspiratif. (hbk)

Let's block ads! (Why?)



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Incoming Search