
Kabar pembuatan film ini sudah tersiar sejak akhir tahun lalu, akan tetapi baru-baru ini Variety, seperti dilansir The Huffington Post memberi bocoran siapa aktris yang akan memerankan kedua peran utama.
Eva Green, yang sebelumnya bermain di film Miss Peregrine's Home for Peculiar Children akan memerankan Woolf, sementara Gemma Arterton (Hansel and Gretel: Witch Hunters) akan memerankan Vita Sackville-West.
Film tersebut akan mengambil latar antara 1927 dan 1928, serta diangkat berdasarkan naskah drama yang ditulis Eileen Atkins, yang juga turut serta menjadi penulis skenario dengan sutradara Chanya Button."Vita & Virginia tidak hanya menyuguhkan kisah cinta, akan tetapi juga eksplorasi kreativitas dan perspektif dari salah satu penulis ikonik," ungkap Button pada Variety.
Atkins, yang sebelumnya pernah menampilkan monolog berdasarkan A Room of One's Own, akan menulis naskah Vita & Virginia beranjak dari surat-suratan antara keduanya.
Pada wawancara dengan media pada 1991, Atkins menekankan yang menarik dari karya Woolf adalah justru tentang dirinya sendiri, dan karya-karyanya yang sangat brilian.
Karya Woolf yang emosional juga tak jauh beda dengan kisah hidupnya yang tragis. Woolf kehilangan banyak anggota keluarganya karena berbagai penyakit ketika ia masih muda. Depresi yang tak kunjung hilang membuatnya bunuh diri di usia 59 tahun.
Di usia mudanya, Woolf termasuk salah satu kaum intelektual dan anggota Bloomsbury Group, yang di dalamnya berisi penulis, seniman, dan filsuf ternama. Di antara karya-karyanya yang populer yakni Mrs. Dalloway dan To the Lighthouse.
Ia menikah dengan Leonard Woolf, dan saling dukung satu sama lain lalu mendirikan Hogarth Press. Woolf kemudian juga terlibat kisah asmara dengan Sackville-West. Keduanya betemu pada 1922, ketika Woolf berusia 40 tahun.
Sackville-West, yang sepuluh tahun lebih muda darinya, saat itu menikah dengan Harold Nicolson, seorang politikus dan diplomat. Namun, meski sudah menikah, ia juga terlibat hubungan asmara dengan sejumlah perempuan.
Hubungan Woolf dan Sackville-West berawal dari pertemanan, dengan Woolf yang lebih pemalu menunjukkan ketertarikannya. Hubungan keduanya makin dekat dan tetap terjalin meski terpisah beberapa waktu kemudian.
Woolf dan Sackville-West juga kerap berkirim surat cinta. Pengalaman ini yang diyakini kemudian menjadi inspirasi akan penulisan Woolf untuk novel Orlando. Pada 1927, Woolf mengungkapkan gagasan akan penulisan protagonis di novel itu sebagai sosok Vita.
Kisah cinta antara Woolf dan Sackville-West inilah yang akan menjadi fokus penceritaan dalam film yang akan digarap dalam biopiknya. (rah)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar