Jumat, 03 Februari 2017

Kisah Lain tentang 'Manusia Kayu', 11 Tahun Tubuh Rodiah Kaku

Solo - Selain Sulami, ada satu warga Sragen yang tubuhnya kaku. Rodiah (38) namanya. Selama 11 tahun, perempuan ini menjadi 'manusia kayu'.

Rodiah benar-benar hidup tergantung pada orang lain. Tubuhnya kaku, persendiannya mengeras. Rodiah terserang penyakit langka bernama ankylosing spondilitis yang menyebabkan persendian tubuhnya tak bisa digerakkan. Dia bahkan meminta suaminya menikah lagi agar ada yang bisa membantu merawat anak tunggalnya yang saat itu baru berusia 3 tahun.

Maesaroh, kakak kandung Rodiah, menjelaskan adiknya mulai merasakan persoalan pada tubuhnya sejak tahun 2004. Awal keluhannya adalah di bagian tangan yang merasa linu, lalu keluhan itu menjalar di bagian kaki. Semula yang dirasakan adalah bengkak dan sakit saat dipencet. Lama kelamaan bagian persendian tubuh mengeras dan tak bisa lagi digerakkan.

"Sejak tahun 2006 adik saya mengalami lumpuh total. Yang bisa digerakkan hanya leher ke atas. Semua aktivitas hanya bisa dilakukan di kasur," papar Maesaroh, Jumat (3/2/2017).

Bahkan untuk makan dan buang air, semua dilakukn di atas tempat tidur. Untuk makan, bungsu dari tujuh bersaudara itu harus disuapi. Setiap harinya, Rodiah hanya dirawat oleh ibunya, Natun, yang saat ini sudah berusia 80 tahun.

Baca: Satu Lagi 'Manusia Kayu' dari Sragen Dirawat di RS Moewardi Solo

Rodiah sempat menjalani kehidupan berumah tangga. Bahkan sempat melahirkan satu anak dari pernikahannya. Namun karena kondisinya yang terus memburuk, Rodiah meminta kepada suaminya saat itu untuk menikah lagi agar bisa membantu merawat buah hati mereka.

"Adik saya yang meminta agar suaminya nikah lagi. Ketika mereka bercerai, anaknya baru berumur tiga tahun dan saat ini ikut bapaknya. Namun hubungan kekeluargaan masih tetap baik hingga sekarang. Bekas suaminya itu juga masih sering menjenguk," lanjut Maesaroh.

Ikhtiar keluarga untuk mengupayakan kesembuhan bagi Rodiah juga telah maksimal sesuai ukuran dan kondisi keluarga yang tinggal di Dusun Watubusu, Desa Jeruk, Kecamatan Miri, Sragen, tersebut. Baik cara medis maupun nonmedis telah ditempuh, namun Rodiah tak juga menemukan kesembuhan. Hingga akhirnya dia dikirim ke RS dr Moewardi, Solo, untuk mendapatkan perawatan lebih lanjut.

Di RS dr Moewardi, Solo, Rodiah dirawat bersebelahan dengan Sulami, pasien dengan penyakit serupa yang lebih dulu dirawat di rumah sakit tersebut. Menurut diagnosis dokter, penyakit dua perempuan ini menderita ankylosing Spondilitis.
(mbr/try)

Let's block ads! (Why?)



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Incoming Search