Rabu, 15 Februari 2017

Kisah Wanita Turki Hilang 27 Tahun dan Ditemukan di Saudi

Fahire Kara, wanita asal Turki yang telah diculik pada 1990 di luar Masjidil Haram di Mekkah. dailymail.co.uk

TEMPO.CO, Istanbul - Setelah hampir 27 tahun menghilang dan diyakini telah meninggal dalam tragedi desak-desakan jemaah haji pada 1990, ternyata wanita Turki ini masih hidup. Ia menghilang karena diculik dan dipaksa menjadi istri seorang karyawan di Kota Mekah, Arab Saudi.

Menurut portal berita Daily Mail pada Selasa, 14 Februari 2017, yang mengutip media Turki, Ilkha, wanita Turki bernama Fahire Kara dari Yontukyaz di daerah BeÅŸiri yang memiliki 12 anak ini menunaikan haji bersama suaminya, Abdurrahman Kara, pada 1990.

Saat mereka menunaikan haji, terjadi tragedi desak-desakan jemaah haji yang berujung tewasnya sekitar 1.400 orang. Fahire pun dikira menjadi korban. Sejak tragedi itu, ia tidak pernah kembali berkumpul dengan keluarganya. Ia pun diyakini telah tewas.

Menurut anak perempuan Fahire, Oner, 42 tahun, ibu dan ayahnya terluka dalam tragedi saling injak di Mekah. Ayahnya kemudian dibawa ke rumah sakit tanpa istrinya.

Ketika tragedi desak-desakan itu, pemerintah Arab Saudi memanggil semua pekerja kota untuk membantu kerja penyelamatan. Seorang pemungut sampah dari Yaman diyakini telah membawa lari Fahire pulang ke rumahnya setelah mengaku akan membawanya ke rumah sakit. Sebaliknya, Fahire dibawa ke sebuah rumah di Madinah dan dikurung. Dia hanya diizinkan keluar rumah ketika melahirkan tiga anak dari "suami" barunya itu.

Setelah keluar rumah sakit, ujar Oner, ayahnya berusaha mencari ibunya selama beberapa hari, tapi gagal. Otoritas Mekah menduga wanita itu terbunuh. Abdurrahman pulang ke Turki. Setelah sekian lama tidak ada berita tentang istrinya, dia kemudian menikah lagi.

Menurut Oner, setelah 26 tahun, tiba-tiba seorang kenalan keluarga itu yang menunaikan ibadah umrah mengklaim bertemu dengan Fahire, yang mengatakan ingin pulang ke Turki. Namun Fahire tidak bisa pulang karena tidak ada paspor dan dokumen perjalanan lain.

"Kontak kami memberi tahu bahwa Ibu mengaku diculik seorang karyawan di Mekah. Ibu disiksa dan dikurung dalam rumah selama sepuluh tahun. Dia dipaksa menikah dengan pria itu, mungkin sebagai istri kedua atau ketiga, sampai melahirkan tiga anak," tuturnya.

Oner mengatakan peristiwa pertemuan Fahire dengan kenalan keluarganya itu terjadi tiga atau empat bulan lalu. Fahire yang berdagang barang cendera mata di sekitar Mekah dan Madinah berharap bertemu orang dari Turki yang mengenalinya.

"Kami mengimbau Presiden (Recep Tayyip Erdogan) dan Perdana Menteri (Binali Yildirim) membantu menemukan Ibu. Tolong, bantu kami," ucap Oner penuh harap.

Fahire, menurut Oner, sudah beberapa kali mengajukan permohonan kepada konsulat untuk pulang ke Turki. Namun upaya itu gagal karena peristiwa yang dialaminya dianggap membingungkan.

Kini, wanita itu terperangkap dalam undang-undang Arab Saudi. Sebab, jika ingin meninggalkan Arab Saudi, Fahire akan menghadapi dua situasi, yaitu mengajukan dakwaan terhadap "suami" barunya yang berarti ayah tiga anaknya itu akan dibunuh atau Fahire akan dihukum rajam dengan batu karena dianggap berzina.

Menurut Euro News, pemerintah Turki tengah mencari solusi yang memungkinkan wanita itu pulang ke Turki tanpa menghancurkan keluarga barunya di Arab Saudi atau menjalani hukuman.

EURO NEWS | DAILY MAIL | YON DEMA

Let's block ads! (Why?)



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Incoming Search