Jumat, 03 Februari 2017

Warga Kota Ini Bingung Saat Pilwalkot, Dua Calon Bernama Sama

Dua calon wali kota memiliki nama yang sama (Kyodo)Dua calon wali kota memiliki nama yang sama (Istimewa/Kyodo)

Kisah unik kali ini tentang Pemilihan Umum Kota Karatsu, Jepang.

Harianjogja.com, KARATSU – Warga Kota Karatsu, Jepang kebingungan saat melakoni Pemilihan Umum Walikota (Pilwalkot) awal tahun 2017 ini. Dua calon walikota memiliki nama yang sama, Shigeru Aoki, bahkan nama keduanya dalam Huruf Kanji juga sama persis.

Dilansir Japan Times, Senin (30/1/2017), ada sekitar 800 surat suara yang tidak bisa diidentifikasi arah suaranya karena pemilih hanya menuliskan nama kandidat. Akhirnya surat suara dibagi dua sama rata.

Pilwalkot ini menjadi membingungkan saat calon petahana Shigeru Aoki harus bersaing dengan calon baru yang memiliki nama Shigeru Aoki. Usaha untuk membedakan keduanya menjadi semakin susah karena dua calon itu memiliki nama Huruf Kanji yang sama.

Keduanya juga sama-sama calon independen, sehingga tidak membawa nama parttai manapun. Terlepas dari karier politik, keduanya juga seorang arsitek, visi misi keduanya juga hampir sama, yaitu membuat Kota Karatsu sebagai kota mandiri.

Hal ini diperparah dengan teknis pemilu di Jepang yang tidak seperti di Indonesia dengan mencontreng atau mencoblos. Warga Karatsu hanya menuliskan nama kandidat pilihannya di kertas suara. Sebelum Pilwalkot digelar, Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Karatsu melakukan kampanye terhadap warga agar memberikan keterangan tambahan dalam surat suara mereka.

Cara memberi keterangan tambahan yaitu menuliskan usia kandidat atau status kandidat sebagai petahana atau penantang. Untuk Shigeru petahana berusia 56 tahun, sedangkan Shigeru penantang berusia 43 tahun.

Dikutip Harianjogja.com, dari Rocketnews24, Kamis (2/2/2017), KPU Kota Karatsu juga menganggap sah surat suara yang dituliskan ciri-ciri fisik kandidat, seperti "Shigeru Aoki yang berkacamata," atau riwayat pendidikan calon, "Shigeru Aoku lulusan Universitas Fukuoka."

Menurut laman berita berbahasa Jepang, Mainichi Shimbun, peristiwa langka ini sudah pernah terjadi tiga hingga empat kali sepanjang sejarah pemilu di Jepang.

Let's block ads! (Why?)



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Incoming Search