Kisah Penjual Jamu Dapat Pinjaman Puluhan Juta dari Bandara Soetta

Laporan Wartawan Wartakotalive.com, Andika Panduwinata

WARTA KOTA, TANGERANG -- Sarwi (47) terlihat sumringah saat datang ke Hotel Ibis Budget, Kecamatan Benda, Tangerang pada Kamis (23/3/2017).

Pasalnya pedagang jamu ini mendapatkan pinjaman dari KCU Bandara Soekarno Hatta (BSH), Tangerang.

Nilai uang pinjamannya pun tak main - main. Puluhan juta yang Sarwi dapatkan.

Sejumlah mitra usaha usai menerima pinjaman dari KCU Bandara Soekarno Hatta (BSH), Tangerang, yang berlangsung di Hotel Ibis Budget, Tangerang pada Kamis (23/3/2017). (Warta Kota/Andika Panduwinata)

Lelaki 47 tahun itu berniat menitikan karirnya ke level yang lebih tinggi. Ia berupaya membuka kios demi kios dalam usahanya yakni menjual jamu.

"Saya ini awalnya usaha kecil - kecilan. Cuma dagang jamu di rumah saja," ujar Sarwi saat ditemui Warta Kota di Hotel Ibis Budget, Tangerang pada Kamis (23/3/2017).

Lambat laun usahanya ini banyak pelanggan. Ia mencoba meminjam uang ke pihak Bandara Soetta guna memajukan usaha dagangnya tersebut.

"Saya sudah pinjam 4 kali ke sini (KCU BSH)," ucap pria yang membuka kios jamunya itu di Kota Bumi, Tangerang.

Mulanya Sarwi hanya meminjam Rp. 10 juta. Ia pun rutin membayar angsuran sehingga dapat meminjam dana yang lebih besar lagi.

"Omzet saya sehari Rp. 2 juta. Sekarang saya pinjam Rp. 40 juta. Cicilannya Rp 1,8 juta per bulan dalam waktu 2 tahun. Saya mau memperbanyak toko - toko jamu di wilayah Tangerang," kata Sarwi.

Manager CSR KCU BSH, Komarudin menjelaskan bahwa pada hari ini pihaknya mengucurkan dana senilai Rp. 648 juta. Uang tersebut dibagikan kepada para peminjam atau yang disebut mitra.

"Hari ini mitra yang mendapatkan pinjaman ada 13 orang di Kota Tangerang dan 17 orang lainnya di Kabupaten Tangerang," ungkap Komarudin.

Komarudin menuturkan para mitra hanya mendapatkan pinjaman maksimal Rp. 50 juta.

Ia pun membeberkan beberapa persyaratan yang harus dilihat bagi warga yang hendak menjadi mitra.

"Ya syaratnya yang jelas harus punya usaha. Kami survei terlebih dahulu, bagaimana usahanya itu berkembang," paparnya. (dik)

Let's block ads! (Why?)