Laporan Wartawan Tribun Jateng, A Prianggoro
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG- Masyarakat Kota Semarang mengeluhkan pungutan liar (pungli) parkir yang diduga dilakukan oleh sejumlah oknum juru parkir. Mereka menyesalkan pengenaan tarif yang tidak sesuai dengan jumlah semestinya.
Keluhan masyarakat tentang layanan parkir itu banyak beredar di media sosial twitter.
Seorang netizen pemilik akun @AnandaKawula, misalnya, mempertanyakan tarif parkir resmi di sekitar area Lapangan Tri Lomba Juang, di Mugas, Kota Semarang. Ia mengunggah foto sebuah karcis parkir yang tertulis tarifnya Rp 1000 lewat akun twitternya, pada Minggu (26/3).
"sdh lama trif parkir motor di lap TrilombaJuang markup 100%, karcis 1000 hrs byr 2rb.mhn ditndk," tulisnya.
Pada unggahan tersebut, akun @AnandaKawula memberi tanda pada akun twitter Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi @hendrarprihadi dan akun Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Jateng @DitreskrimumJtg serta memberikan tanda hastag atau tagar #laporhendi.
Netizen lain pemilik akun @velveline juga memberikan komentar yang sama tentang adanya dugaan pungli parkir di Kota Lumpia.
"Makin banyak tukang parkir liar di semarang . Mohon ditertibkan!!! #laporhendi @hendrarprihadi," tulis akun tersebut.
Pengalaman dikenakan pungli diungkapkan oleh Oktiva Citra Devi, lewat akun twitternya @oktivacitra. Pada Selasa (28/3/2017), Oktiva mengunggah foto papan yang berisi informasi Perda nomor 2 tahun 2012 tentang Retribusi Jasa Umum di Kota Semarang. Pada papan tersebut disebutkan secara detil retribusi parkir di tepi jalan umum di Kota Semarang.
"ini sy pake motor dan parkir di Sri Ratu tulisannya tarif parkir 1000 tp knp tukang parkirnya minta 2000 #LaporHendi :(," tulis Oktiva.
Hingga berita ini diturunkan, Tribun Jateng masih berusaha meminta konfirmasi dari Pemkot Semarang dan instansti terkait. (*)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar