Selasa, 04 April 2017

Kisah Dua Siswa SD Kehilangan Orang Tercinta, Intan Ditinggal Ibu-Adik, Brian Berpisah Dua ...

SURYA.co.id | PONOROGO - Ada banyak kisah sedih dialami para korban bencana longsor di Desa Banaran, Kecamatan Pulung, Kabupaten Ponorogo, Sabtu (1/4/2017) pagi.

Pagi itu, usai berpamitan dengan ibunya, seperti biasanya Intan Laratika Putri (10) berangkat ke sekolahnya, SD Banaran.

Saat itu, sedang dimulai jam pelajaran pramuka. Tiba-tiba gurunya menghentikan pelajaran, dan memberi pengumuman di kelas bahwa telah terjadi longsor.

"Waktu itu sedang pelajaran pramuka," kata Intan, saat ditemui di lokasi pengungsian, Senin (3/4/2016).

Oleh gurunya, semua siswa dipulangkan lebih awal. Intan diantar pulang gurunya lalu ia melihat rumahnya telah tertimbun tanah.

Intan lantas dibawa ke pos pengungsian oleh ayahnya, Bonari. Di tempat pengungsian itu, ia diberitahu bahwa adiknya, Arvin Dwi Nur Anugrah, yang berusia enam bulan dan ibunya Misri (27) terkubur di dalam rumah.

Intan mengatakan, biasanya setiap malam ia tidur bersama adik dan ibunya. Kini, ia tidur sendirian ditemani ayahnya yang selamat karena peristiwa terjadi tidak di rumah.

"Biasanya kalau tidur sama ibu," kata pelajar kelas IV SD ini.

Ia mengaku kangen dengan adik dan ibunya. Ia tidak bisa lagi bermain bersama adiknya, yang biasanya selalu dia ajak bermain usai pulang sekolah.

Kesedihan juga dirasakan, teman satu kelasnya, Brian Arni Evan Andriano (10).

Let's block ads! (Why?)



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Incoming Search