Mulai dari kumpulan cerpen surealis sampai catatan 12 pohon di seluruh dunia, judul-judul ini harus ada di rak buku Anda bulan ini, kata Jane Ciabattari.
Michel Stone, Border Child
Dalam novel pertama Stone, The Iguana Tree, Héctor melakukan perjalanan berbahaya melewati perbatasan memasuki AS dari Meksiko dan menemukan pekerjaan yang baik di South Carolina.
Saat istrinya, Lilia, menyusulnya, dia terpisah dari anak perempuan mereka yang masih bayi, Alejandra.
Border Child dimulai beberapa tahun kemudian, di kampung halaman mereka di Oaxaca, saat pasangan suami istri tersebut tengah berduka mengenang Alejandra, khawatir anak perempuan mereka itu sudah meninggal. Lalu datanglah sebuah pesan yang mengabarkan bahwa Héctor dan Lilia bisa mencari anak mereka.
Saat Lilia tengah mempersiapkan kelahiran anak ketiga mereka, Héctor, yang dihantui oleh konsekuensi dari tindakan Lilia, melakukan pencarian yang berujung pada kemungkinan yang tak mereka bayangkan.
Stone menuliskan dengan gamblang akan kerapuhan dan eksploitasi dari Lilia dan Héctor, orangtua pekerja keras yang berjuang untuk masa depan lebih baik bagi keluarga mereka.
David George Haskell, The Songs of Trees
Haskell berulang kali mendatangi puluhan pohon dari seluruh dunia. "Hutan menempelkan mulutnya pada setiap makhluk hidup dan mengembuskan napas," dia menuliskan tentang hutan hujan Amazon di bagian Ekuador, sebuah kawasan dengan keragaman tanaman yang tak tersaingi.
Di sana dia memanjat sampai puncak pohon ceiba raksasa yang berusia sedikitnya 150 tahun dan menelusuri kaitan pohon itu pada kehidupan tanaman, hewan, bakteri dan jamur. Dia mengunjungi perkebunan zaitun di Yerusalem dan mencatat musim pertumbuhan baru setelah munculnya abu hijau di dataran tinggi Cumberland di Kentucky.
Di Upper West Side, New York, dia menyadap pir Callery yang ditanam di atas kereta bawah tanah dan menggambarkan bagaimana kebisingan kota mempengaruhi pertumbuhan pohon ("saat tanaman berguncang, muncul lebih banyak akar"). Setiap esai dari hasil pengamatan detail tersebut terasa seperti sebuah puisi.
Nick Joaquin, The Woman Who Had Two Navels and Tales of the Tropical Gothic
Memperingati 100 tahun kelahiran penulis Filipina, Nick Joaquin, untuk pertama kalinya kompilasi karyanya diterbitkan di Amerika Serikat, termasuk cerita-ceritanya yang banyak dikenal dan drama A Portrait of the Artist as Filipino dari 1966.
Karya Joaquin sangat kaya akan referensi sejarah kolonial negaranya, ajaran Katolik, dan ritual pra-Kristiani.
"Dua pusar" di judul cerita ini merujuk pada ikatan simbolis para periode kolonial Spanyol dan Amerika. (Ayah yang dulunya heroik dalam cerita ini, yang memilih dibuang ke Hong Kong daripada menerima pendudukan Amerika, mengalami putus asa saat mengetahui rumah nenek moyangnya di Dinondo dihancurkan.)
May Day Eve dan The Summer Solstice mendramatisasi daya tarik perayaan pagan (di cerita kedua, Dona Lupe berubah setelah bergabung dengan tarian perempuan desa: "cahaya bulan meluap dari matanya dan mulutnya penuh dengan tawa").
Lesley Nneka Arimah, What It Means When a Man Falls from the Sky
Kumpulan cerita karya Arimah, penulis kelahiran Nigeria yang kini tinggal di Minneapolis, ini penuh kejutan.
Dalam Light, kisah seorang ayah yang mengasuh anak perempuannya yang berusia 11 tahun di Nigeria, sementara ibunya berada di AS untuk mengejar gelar MBA. Cerita ini mengisahkan bagaimana si ayah ingin mempertahankan "sifat api" anak perempuannya, memenangkan penghargaan African Commonwealth pada 2015.
Di cerita Who Will Greet You at Home, kisah yang menjadi finalis dalam National Magazine Award setelah terbit di The New Yorker, seorang asisten penata rambut menciptakan bayi yang diinginkannya dari rambut-rambut, tapi kemudian mendapati si bayi memiliki nafsu makan yang tak terpuaskan.
Dalam kisah yang menjadi judul kumpulan cerita ini, yang menjadi finalis dalam Caine Prize 2016, seorang perempuan yang bisa menghitung kedukaan mendapat pertanyaan, "Apa yang terjadi saat Anda tak bisa melupakan, ketika semua emosi dari rasa duka yang dirasakan seseorang, kemudian muncul lagi?"
Richard Bausch, Living in the Weather of the World
Ada 14 cerita yang sempurna dari seorang maestro yang mengisahkan pengkhianatan, jarak dan konflik keluarga yang tak dibahas.
Dalam The Same People, saat pasangan yang sudah menikah berpuluh-puluh tahun bersiap untuk mengakhiri hidup mereka, istrinya mengatakan, "Andaikan kita punya anak."
Pelukis muda Memphis di The Lineaments of Gratified Desire mendapati pertunangannya terganggu ketika dia mendapat pesanan dari seorang kaya berusia 83 tahun untuk melukis telanjang tunangannya yang berusia 23 tahun.
Dua veteran perang Irak minum cognac dengan veteran Vietnam yang memiliki sebuah bar di Memphis di kisah Veteran Nights yang berakhir dengan tragedi.
Dan seperti kata narator yang muram di Map-Reading, seorang pria gay yang terasing dari keluarganya dan bertemu dengan saudari tirinya di sebuah hari hujan, "inilah hidup: tetap basah kuyup meski sudah membawa payung."
David Owen, Where the Water Goes
Owen, seorang staf penulis di The New Yorker, menelusuri asal, jangkauan dan kondisi terbaru sungai Colorardo di Barat Amerika yang menjadi sumber air bagi 36 juta orang, mengairi 2,4 juta hektare lahan pertanian, dan memberi daya bagi dua instalasi PLTA terbesar di Amerika.
Selama seabad terakhir, air di sungai itu sudah "dialokasikan berlebihan," tulis Owen; ketidakseimbangan ini kemudian diperparah dengan kekeringan di Barat.
Owen membawa kita ke lokasi-lokasi kunci di sepanjang sungai, dari Grand Canyon di Las Vegas, Imperial Valley, dan Salton Sea.
Owen menggambarkan kesulitan yang muncul akibat kekurangan air dan solusi yang mungkin muncul di masa depan, termasuk desalinasi atau mengolah air menjadi air bersih, mengalihkan sungai-sungai lain, dan pembibitan awan.
Where the Water Goes adalah argumen yang jelas untuk menunjukkan dampak manusia terhadap kehidupan alam.
Martha Cooley, Guesswork
Cooley menghabiskan 14 bulan sabatikal dari kehidupannya di Brooklyn untuk tinggal di desa abad pertengahan di Castiglione del Terziere dengan suaminya orang Italia, Antonio Romani, yang juga seorang penulis dan penerjemah.
Di sana, dia menghadapi kenyataan akan meninggalnya delapan teman dekatnya dalam sepuluh tahun terakhir. Ibunya, yang mendekati usia 90, menjadi semakin ringkih.
Ayahnya menderita kepikunan. Kehilangan yang terakumulasi ini, tulisnya, "telah menghabisi saya".
Cooley menggambarkan kehidupan sehari-harinya dengan Antonio, kucing liar dan kelelawar, serta penduduk desa yang mereka temui.
Cooley merenungkan waktu, kematian dan ambisi. Di tengah rehatnya itu, Cooley menyadari bahwa dia lebih banyak memikirkan soal akhir daripada awal - novel baru, pernikahan baru.
Dalam esai liris ini, Cooley membawa kita untuk merasakan melonggarnya genggaman kita akan waktu, dan memungkinkan munculnya seseorang yang baru.
Leonora Carrington, The Complete Stories
Carrington, seorang pelukis surealis, juga menulis cerita pendek yang gelap dan aneh. Dan buku ini untuk pertama kali mengumpulkan kisah-kisah itu (termasuk tiga cerita yang belum pernah diterbitkan) — kisah yang ditulis dalam bahasa Prancis diterjemahkan oleh Kathrine Talbot, sementara cerita berbahasa Spanyol oleh Anthony Kerrigan.
Lahir di Lancashire pada hari AS menyatakan perang terhadap Jerman, Carrington lari ke Prancis bersama Max Ernst pada usia 19.
Saat Ernst ditugaskan, Carrington terganggu dan berakhir di rumah sakit jiwa, dan diberi terapi kejut.
Dengan menjadi saksi kekejaman dan gangguan kenyataan yang luar biasa, Carrington menulis cerita yang penuh dengan makhluk yang berada di antara hewan, sayuran, mineral dan manusia.
Seorang narator mengirimkan seekor hyena untuk mewakilinya di pesta debutante; seorang narator lain mengunjungi rumah di dekatnya dan menemukan bahwa tetangganya sudah lama meninggal, kemungkinan adalah vampir.
Seperti lukisannya, kisah-kisah Carrington terasa menghantui dan tak ada duanya.
Anne Garreta, Not One Day
"Hanya ada satu kunci untuk membuka rahasia subjektivitas kita: hasrat," kata penulis Prancis, Garreta, pengikut ajaran Oulipo, yang menetapkan batasan struktural terhadap komposisi sastra.
Narator dalam novel pendek ini, yang diterjemahkan dari bahasa Prancis ke bahasa Inggris untuk pertama kalinya oleh Emma Ramadan, mendedikasikan lima jam setiap harinya dalam sebulan untuk mengenang kekasih masa lalunya.
Tujuannya: "tak ada sehari tanpa perempuan."
Lebih dari setahun kemudian, dia telah menulis belasan potret. Ada *B, yang kecantikannya adalah "intensitas kejiwaan yang sangat akut", diikuti oleh satu malam di Roma, dan *E, yang menjadi penggoda setelah simposium akademik yang membosankan.
Pertemuan-pertemuan ini dan kisah lainnya terungkap saat Garreta mengejar "pengakuan, atau bagaimana mengeruk dasar cermin".
Not One Day memenangkan penghargaan Prix Médicis Prancis.
Adam Kirsch, The Global Novel: Writing the World in the 21st Century
Kritikus pemenang penghargaan Adam Kirsch menuliskan pandangan yang segar akan sastra dunia dalam koleksi esai tentang delapan penulis dunia yang mewakili enam bahasa dan lima benua.
Yang menjadi persamaan delapan penulis ini, kata Kirsch, adalah "keteguhan mereka pada dimensi global bukan hanya soal pengalaman kontemporer, tapi juga imajinasi kontemporer."
Novel migran baru adalah salah satu ekspresi sastra paling penting di abad 21.
Lewat Americanah karya Chimamanda Ngozi Adichie dan The Reluctant Fundamentalist karya Mosin Hamid, Amerika menjadi "sebuah tahapan kehidupan dan bukan tujuan akhir".
Dengan meneliti karya ini dan Snow karya Orhan Pamuk, Oryx and Crake karya Margaret Atwood, IQ84 karya Haruki Murakami, 2666 karya Roberto Bolano, novel-novel Neapolitan karya Elena Ferrante dan The Possibility of an Island karya Houllebecq, Kirsch memberikan harapan akan "kemampuan fiksi untuk mengungkap kemanusiaan pada dirinya sendiri".
Versi asli tulisan ini bisa Anda baca di Ten books to read in April di laman BBC Culture
Tidak ada komentar:
Posting Komentar