Kamis, 11 Mei 2017

Buffon dan Kisah Kesempatan Ketiga Juara Liga Champions

REPUBLIKA.CO.ID, Juventus berhasil melaju ke babak final Liga Champions 2016/2017 usai mengalahkan AS Monaco dengan agregat akhir 4-1. Pada laga yang akan digelar di Stadium Cardiff, Juve bakal bertemu juara bertahan Real Madrid. Ini juga merupakan partai final kedelapan yang dilakoni Bianconeri sepanjang sejarah kompetisi tersebut dimulai.

Terakhir kali, Juventus memenangkan kompetisi ini pada musim 1995/1996, kala itu Juve berhasil mengalahkan wakil Belanda Ajax Amsterdam 4-2- melalui adu penalti. Namun sayang tren positif tersebut tak bisa dipertahankan oleh Angelo Peruzzi dk. Sebab, dalam empat kali kesempatan berlaga di final berikutnya 1996/1997, 1997/1998, 2002/2003, dan 2014/2015, Signora Omicidi selalu gagal juara. Mereka pun harus puas dengan koleksi dua trofi di bawah rival senegaranya AC Milan (7), dan Inter Milan (3).

Atas hal tersebut Juve dipredikat sebagai tim langganan runner up Liga Champions. Mereka menjadi salah satu kesebelasan yang paling sering mengakhiri kisah di tempat kedua dengan catatan enam kali dari delapan laga final yang dilakoni.

Goresan tersebut nampaknya tak ingin kembali ditulis oleh klub milik Andrea Agnelli, pasukan Le Zebrette musim ini datang dengan kualitas pemain yang lebih matang dan memiliki misi memenangkan Liga Champions. Ambisi itu terlihat dari binar mata sang kapten Gianluigi Buffon yang berharap bisa mengangkat trofi Si Kuping Besar di hadapan para pendukung La Viecchia Signora. Mengingat, ini adalah kesempatan ketiga Buffon selama berkostum Juve.

Ya, portiere 39 tahun itu bergabung dengan Juventus dari AC Parma pada 2001 silam. Selama membela tim asal Turin, Buffon telah melakoni dua partai final Liga Champions yakni pada 2002/2003 dan 2014/2015. Pada debut pertamanya di final 2003 yang dimainkan di Stadion Old Trafford, Manchester, Juventus harus mengakui kehebatan AC Milan melalui duel penalti. Saat itu, Andry Shevchenko mampu mengelabui the Superman dan memupuskan harapan mereka.

Foto Buffon mengadang striker AC Milan, Andriy Shevchenko pada 2003. (Sumber: EPA/Luca Zenarro)

Pascapartai final tersebut, Juventus harus terombang-ambing di Serie A mengingat skandal calciopoli pada 2006 yang membuat Juve terdegradasi ke Serie B. Meski banyak pemain yang memilih cabut dari Stadio Delle Alpi (stadion lama Juventus), Buffon justru mengucap janji setia kepada tim Hitam-Putih ini. Ia memilih untuk menghabiskan sisa kariernya Juve.

Tak butuh waktu lama untuk Juventus kembali ke panggung Serie A, bersama Alesandro Del Piero dkk Juve kian bangkit dan kembali menjadi momok menakutkan di Italia serta Eropa. Mereka pun kembali menjalani laga final pada 2014/2015, kali ini Juve harus berhadapan dengan Barcelona. Sayang, Juve lagi-lagi harus tertunduk lesuh setelah dihantam 1-3 oleh Lionel Messi.

Kiper yang kerap disapa Gigi ini, mengaku bahwa, sangat senang bisa kembali mencicipi partai puncak liga termegah di dataran biru. Ia awalnya sempat ragu bisa kembali ke laga final Liga Champions setelah kekalahan dari Barcelona. Ini menjadi kesempatan ketiganya mencoba peruntungan meraih trofi Liga Champions.

"Kami memang lolos ke final meski itu bukan tujuan kami karena hanya lolos ke final saja tak berarti apa-apa. Dua tahun lalu, semua orang berpikir itu akan menjadi laga final terakhir saya. Tapi, kenyataannya tidak seperti itu. Saya kira juga begitu, tapi Anda harus percaya dengan mimpi Anda sampai akhir dan percaya dengan apa yang Anda lakukan," kata Buffon sebagaimana dilansir laman resmi UEFA, Kamis (11/5).

Pria yang berwajah mirip dengan aktor Al Pacino tersebut pada akhirnya mendambakan bisa berdiri di tengah-tengah stadion dan merasakan lantunan Liga Champions sambil mengangkat setinggi-tingginya trofi tersebut ke atas langit dengan melepaskan ciuman ke ukiran nama timnya di badan trofi Liga Champions tersebut. Grazie 'Gigi' Buffon!.

Fidanzata d'Italia kini mempunya waktu sekitar satu bulan untuk memperisapkan partai final menghadapi Real Madrid pada, Ahad (4/6) dini hari WIB. Saat ini skuat Massimiliano Allegri diminta untuk lebih dulu fokus pada partai final Coppa Italia melawan SS Lazio akhir bulan Mei mendatang.

Let's block ads! (Why?)



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Incoming Search