Sabtu, 27 Mei 2017

Kisah Mujahidin Afghanistan Saat Bikin Helikopter Canggih Beruang Merah Tak Lagi Perkasa

BANGKAPOS.COM--Ketika pasukan Uni Soviet menduduki ibukota Afghanistan, Kabul, pada 1979 dan kemudian menggulingkan pemerintahan yang sah, tentara Uni Soviet yang bertempur di dalam kota dengan mudah mengalahkan musuhnya.

Tapi ketika pertempuran mulai merambah wilayah pegunungan, pejuang Mujahidin ternyata sulit dikalahkan.

Untuk menguasai Kabul dan kota-kota penting lainnya, Soviet menurunkan lebih dari 1500 pasukan para dan didukung oleh pasukan khusus Soviet yang terkenal ganas, Spetsnaz.

Kota-kota penting selain Kabul yang kemudian dikuasai oleh pasukan Soviet adalah Bagram, Shindand, dan Kandahar.

Setelah sukses menguasai Afghanistan dan membentuk pemerintahan boneka yang pro Soviet, pasukan pendudukan Soviet terus melakukan konsolidasi.

Afganistan sebelum perang
Afganistan sebelum perang (Dailymail/Francois Pommery)

Kota-kota lain yang lokasinya berada di pegunungan seperti Heart dan Termez pun menjadi incaran pasukan Soviet berikutnya.

Tapi untuk menguasai wilayah pegunungan yang menjadi basis gerilyawan Mujahidin itu, pasukan Soviet yang saai itu belum menggunakan heli tempur justru menjadi sasaran empuk penyergapan.

Demi menghadapi ketangguhan pejuang Mujahidin yang sangat menguasai medan pegunungan dan sulit dihantam oleh serangan jet tempur, militer Soviet lalu mulai mengerahkan heli tempur bersenjata.

Heli tempur yang baru saja diproduksi itu antara lain, Mi-8 Hip dan Mi-24 Hind.

Satuan heli tempur yang dioperasikan militer Soviet dan memiliki tugas khusus menghantam sarang-sarang gerilyawan Mujahidin itu dinamai Desantoshturmovaya Brigada atau Special Designation Brigades, DShBs.

Let's block ads! (Why?)



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Incoming Search