Kisah Penjual Kopi saat Dengar Ledakan Bom Kampung Melayu: Saya Langsung Peluk Cucu

JAKARTA - Pasca terjadinya ledakan bom di Terminal Kampung Melayu, Jatinegara, Jakarta Timur, tadi malam, menyisakan cerita tersendiri bagi Erna Boru Kaban (53). Pedagang kopi yang membuka lapak dagangan tak jauh dari sumber ledakan itu mengaku sempat panik lantaran saat kejadian ia sedang bermain bersama cucu kesayangnnya berusia 9 bulan.

Erna mengisahkan, saat sore kemarin tak ada bedanya dengan hari sebelumnya. Di mana banyak orang menjalankan aktivitasnya di terminal. "Namanya terminal ya ramai kayak sebelumnya. Cuma banyak polisi saja kemarin itu," kata Erna saat berbincang dengan Okezone di lokasi, Kamis (25/5/2017).

BERITA REKOMENDASI

---

Kumpulan polisi tersebut, kata Erna, sedang melakukan pengamanan kegiatan pawai obor menyambut datangnya bulan suci Ramadan. "Polisi sudah standby sejak sore. Ngumpulnya di sana (dekat toilet terminal) karena jalur sana akan dilalui pawai obor," terang wanita yang mengaku sudah berjualan sejak 25 tahun lalu di Terminal Kampung Melayu.

Erna pun menjalani aktivitas seperti biasa tanpa ada rasa curiga. Cucu kesayangnnya yang masih berusia 9 bulan pun kebetulan sedang bermain bersamanya, hingga ia mendengar suara ledakan yang menurut perkiraannya berasal dari ban bus yang pecah. "Sekitar di atas jam 8 malam, terdengar suara ledakan pertama. Cukup kaget, tapi belum panik karena banyak yang berpikir itu ban bus pecah," katanya.

Namun selang lima menit kemudian, ledakan yang tak kalah hebat kembali terdengar. Di saat itulah Erna dan sang cucu berjarak sekira 100 meter dari lokasi sumber ledakan. "Nah, di situ baru panik dan mulai menduga itu bom karena ada asap dan teriakan. Duaarr... Saya langsung peluk dan gendong cucu saya," terangnya.

Khawatir akan ada ledakan susulan, Erna membawa cucunya menjauh dan meninggalkan lapak dagangannya. "Saya bawa ke Kantor Terminal Kampung Melayu karena takut ada apa-apa," imbuhnya.

Erna tak menyangka, peristiwa tersebut berlangsung begitu cepat di tengah kerumunan petugas kepolisian yang sedang berjaga. "Enggak tau tuh itu pelaku niat atau bagaimana. Yang jelas sadis. Enggak tega lihat kondisi korban," kata Erna.

Meski sempat panik, sejak pagi tadi ia sudah kembali berjualan seperti biasa dibantu sang suami.

Let's block ads! (Why?)