BANJARMASINPOST.CO.ID, TANJUNG - Rutinitas menjalankan tugas sebagai personel Polres Tabalong, sudah sekitar tiga pekan ini, kembali dilakukan Bripka Sardi Abdul Karim.
Sebelumnya, Bhabinkamtibmas Polres Tabalong ini menjadi bagian pasukan penjaga perdamaian Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) atau Formed Police Unit (FPU) di Afrika.
Dari 140 personel FPU asal Indonesia, ada satu lagi yang berdomisili di Tabalong. Dia adalah Brigadir Sukartono, yang juga anggota Polres Tabalong.

Menjadi bagian dari pasukan PBB yang kemudian ditempatkan di El Fasher, Darfur, Sudan Utara, sangat membanggakan Sardi. Apalagi dia harus melalui seleksi yang ketat. Dari 1.375 pendaftar dari seluruh Indonesia, hanya 140 orang yang diterima untuk angkatan 20 tersebut.
"Saya ikut seleksi Februari 2015. Posisi yang ingin saya ambil penerjemah bahasa Arab," ujar Sardi.
Namun setelah seleksi dilalui, ternyata dari delapan orang yang lulus cuma satu yang diambil.
Meski gagal, kesempatan masih didapat ayah dua anak ini. Dia ditawari mengurusi makanan.
Akhirnya Sadri ditunjuk sebagai kepala bagian makanan. Itu dijalankannya mulai 27 Desember 2015 hingga 7 Maret 2017.
"Sebelum diberangkatkan saya diberi pelatihan memasak dulu sekitar satu bulan, ditambah kelas bahasa, fisik, dan kemudian pembekalan selama enam bulan," katanya.

Pengalaman menarik justru dirasakannya akibat perbedaan iklim antara Sudan dan Indonesia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar