Jumat, 12 Mei 2017

KISAH: Rene Caillie, Penjelajah Afrika Barat Pertama dari Eropa yang Menyamar Menjadi Muslim

AUGUSTE Rene Caillie adalah seorang penjelajah dari Eropa yang pertama melakukan ekspedisi di Timbuktu, Afrika Barat. Caillie meninggalkan rumahnya pada usia 16 tahun untuk melakukan pelayaran pertamanya yang kemudian membuatnya tertarik menjelajahi Afrika.

Caillie pertama kali berlayar di kapal angkatan laut Prancis, Saint-Louis, di pantai Senegal di mana ia menjadi bagian dari penghuni kapal tersebut selama beberapa bulan sebelum kemudian menyeberangi Atlantik bersama dengan seorang pedagang. Dua tahun kemudian, Caillie kembali ke Afrika Barat untuk mendampingi ekspedisi yang dilakukan oleh Pemerintah Inggris dan melintasi Gurun Ferlo ke Bakel di Sungai Senegal.

BERITA REKOMENDASI


Auguste Rene Caillie lahir di Prancis barat pada 1799 di sebuah keluarga yang sangat miskin. Orangtuanya meninggal ketika ia masih kecil. Rene dan saudara perempuannya kemudian dirawat oleh nenek mereka. Sebelum memulai perjalanan, Caillie hanya sedikit mengenyam pendidikan formal.

Rene Caillie. (Foto: The Vintage News)

Namun begitu sampai di Afrika untuk kedua kalinya, ia membuktikan kecerdasan luar biasa yang dimilikinya dalam beradaptasi dengan budaya yang berbeda dan dalam belajar bahasa baru. Ketika kembali ke Saint-Louis pada 1824, Caillie mengabdikan dirinya untuk menjadi penjelajah. Guna menghindar kesulitan yang dialami saat melakukan penjelajahan sebelumnya, Caillie kemudian memutuskan untuk melakukan perjalanan seorang diri dengan menyamar menjadi seorang Muslim.

Ia mendapatkan dukungan materi dari seorang gubernur di Saint-Louis, Prancis untuk membiayai hidupnya selama 8 bulan di wilayah Brakna, Mauritania selatan, Afrika. Caillie belajar bahasa Arab bersama mereka dan juga kebiasaan masyarakat Muslim. Delapan bulan berlalu dan Caillie ingin tetap tinggal di Afrika untuk memulai dengan penjelajahannya kembali.

Sayangnya ia gagal mendapatkan dana meski Caillie telah berusaha bekerjasama dengan Pemerintah Prancis dan Inggris. Hal ini kemudian membuat Caicillie memutuskan untuk mendanai perjalanannya sendiri. Ia mengumpulkan uang dengan bekerja di koloni Inggris di Sierra Leone selama beberapa bulan dan kemudian pergi ke Boke dengan kapal di Rio Nunez di Guinea.

Let's block ads! (Why?)



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Incoming Search