Kamis, 11 Mei 2017

Kisah Seorang Ibu ASI Merenggut Bayiku

JAKARTA, NETRALNEWS.COM - Jillian Johnson, seorang ibu yang tinggal di California Selatan, bertekad untuk memberikan ASI kepada bayinya secara ekslusif mengikuti anjuran petugas medis. Namun, kenyataan yang harus ditanggungnya, sungguh menghancurkan hati Jillian.

Bagaimana tidak, bayinya, Landon, meninggal hanya 19 hari setelah dilahirkan dalam kondisi kelaparan.

"Kami mengambil semua kelas. Membeli dan membaca semua buku. Setiap kelas dan buku mengarahkan untuk menyusui dan betapa pentingnya itu jika Anda menginginkan anak yang sehat," tulis wanita California Selatan itu di situsnya The Fed is Best Foundation, Kamis (11/5/2017).

Ia menuturkan, Landon anaknya selalau berada di dadanya. Konsultan laktasi pun kerap memastikan bahwa Landon baik-baik saja dan Jillian didorong untuk memberikan ASI ekslusif dan dipantau secara ketat oleh perawat, konsultan laktasi dan dokter.

"Jika saya memberinya satu botol saja, dia tetap hidup. Saran yang terbaik yang diberikan keada saya dari salah satu dokter NICU adalah 'tentu payudara itu yang terbaik, tetapi ikuti dengan pemberian susu botol," papar Jillian.

Ibu itu mengatakan, hanya satu konsultan menyusui yang menyebutkan bahwa dia mungkin memiliki masalah dalam memproduksi susu karena ketidakseimbangan hormon yang disebabkan oleh sindrom ovarium polikistik, dan merekomendasikan beberapa ramuan untuk membantu jika habis.

Setelah tiga hari lahir, Landon kehilangan 9,7 persen dari berat lahirnya.

Kmudian 12 jam setelahnya, dia mengalami serangan jantung. Orang tuanya mendapatinya tak sadar, biru dan tanpa denyut nadi. Dia dilarikan kembali ke rumah sakit di mana dia menerima CPR dan mendapat bantuan hidup.

Di situlah Jillian mengetahui bayi laki-lakinya menderita cedera otak yang meluas karena dehidrasi parah, karena dia tidak memproduksi susu.

Pasangan orang tua baru tersebut membuat keputusan sulit untuk menghentikan "bantuan hidup" Landon 15 hari kemudian, pada 15 Maret 2012.

Wanita yang mengaku masih merasa bersalah dan menyesal itu, secara terbuka membagikan ceritanya dengan harapan "tidak ada keluarga lain yang pernah mengalami kehilangan seperti yang kami alami".

"Hidup tidak lagi sama setelah kehilangan anak," katanya kepada program TV AS The Doctors.

"Ada lubang besar di hati saya, semua karena kami mempercayai semua hal yang diajarkan kepada kami - bahwa pemberian ASI secara eksklusif adalah hal terbaik untuk bayi. Kematiannya bisa dicegah 100 persen. Tidak ada alasan bahwa dia seharusnya tidak berada di sini hari ini selain karena kami gagal," urainya.

Dia kemudian membuat yayasan yang diberi nama The Fed is Best Foundation untuk mendidik wanita lain bahwa menyusui tidak selalu yang terbaik.

Suami Jillian, Jarrodm kini memiliki dua anak perempuan, Stella (3) dan Aliona (1). Dia mengatakan bahwa keluarga tersebut masih merayakan ulang tahun Landon setiap tahun dengan sebuah cupcake dan dengan menyanyikan lagu ulang tahun "Happy Birthday" kepadanya.

Let's block ads! (Why?)



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Incoming Search