Minggu, 21 Mei 2017

KISAH: Teobert Maler, Profesor Asal Jerman yang Menjadi Penjelajah Situs Peninggalan Suku Maya

TEOBERT Maler merupakan seorang pria asal Jerman yang menyukai petualangan. Pria Jerman yang juga dikenal sebagai Teoberto juga diketahui menyukai fotografi. Hobinya inilah yang kemudian membuat Maler mendedikasikan hidupnya untuk mendokumentasikan reruntuhan peradaban Maya dan memberikan kontribusi besar pada pengetahuan tentang budaya Mesoamerika.

Ayah Maler adalah seorang diplomat Jerman untuk Duchy of Baden dan tengah bertugas di Roma ketika Maler lahir pada 1842. Teoberto tumbuh dewasa dengan belajar teknik dan arsitektur di Karlsruhe. Di usianya yang menginjak 21 tahun, Maler pindah ke Wina, Austria, untuk bekerja sebagai arsitek dan profesor. Kariernya di Austria sangat gemilang dan ia pun menjadi terkenal hingga setelah beberapa tahun, Maler mendapat kewarganegaraan Austria.

BERITA REKOMENDASI


Rasa penasarannya yang besar membuat Maler memutuskan untuk menjelajah. Ia kemudian pergi ke Meksiko dengan menjadi tentara dan tergabung dalam pasukan Emperor Maximilian. Baru saja bergabung, Maler dipercayai untuk menempati posisi kapten. Namun setelah pasukannya menyerah kepada pasukan Republik Meksiko, Maler memilih untuk tinggal di Meksiko ketimbang kembali ke Eropa.

Ia kemudian menjadi warga negara Meksiko dan resmi mengganti namanya menjadi "Teoberto" karena lebih mudah diucapkan dalam bahasa Spanyol. Setelah menetap di Meksiko, Maler kemudian tertarik pada barang-barang antik Mesoamerika. Pada 1876, ia mengunjungi situs arkeologi terpenting dari budaya Zapotec, Mitla, di negara bagian Oaxaca dan mengambil foto rinci tentang strukturnya.

Musim panas berikutnya ia pindah ke San Cristobal de las Casas dan mengunjungi reruntuhan Kota Palenque, tempat tinggal suku Maya. Meski situs itu sudah diketahui sebelumnya, namun belum ada yang mengeksplorasi secara mendalam. Maler kemudian mempekerjakan sekelompok warga lokal untuk membuka jalan menuju situs tersebut dengan menggunakan parang.

Let's block ads! (Why?)



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Incoming Search