Laporan Wartawan Tribun Manado Finneke Wolajan
TRIBUNMANADO.CO.ID, LOLAK - Hasil berkebun semangka ternyata lumayan menggiurkan bagi Jonathan Ratu, petani semangka asal Desa Tandu, Kecamatan Lolak, Bolaang Mongondow, Sulawesi Utara.
Tak perlu perawatan yang ribet, semangka memberi rupiah yang lumayan membantu perekonomian keluarga.
Sekali panen, bisa sampai lima ton, di lahan seluas satu hektar lebih.
"Dibandingkan jagung, masih semangka yang untung. Perawatannya mudah, ketika panen langsung dipasarkan. Kalau jagung kan masih ada proses lain," ujar Jonathan, yang didampingi istrinya Yetty Kumendong, Senin (8/5/2017) di kediaman mereka.
Jonathan biasa memasarkan semangkanya di Tomohon. Sudah ada langganan tetap. Kadangkala ia membawanya sendiri, kadang juga pembeli yang mendatangi langsung rumahnya.
"Di Manado juga, tapi kadang sekali. Seringnya di Tomohon. Saya bawa, atau mereka yang datang sendiri," ujar Jonathan yang juga petani holtokultura ini.
Harga semangka dihitung per kilogram. Harganya tergantung kondisi pasar. Maksimal bisa Rp 2.500, kalau sedang murah bisa hanya Rp 1.000 per kilogram.
"Di rata-rata Rp 1.500 per kilogram. Kan itu mereka jual lagi. Kalau ambil ke kita begitu. Semangka bisa sampai sepuluh kilo. Biasanya ada di enam dan tujuh. Kalau kecil hanya tiga kilo," ujarnya.
Permintaan paling tinggi ketika masuk bulan puasa. Mereka pun telah mempersiapkan panen berikut bertepatan dengan bulan puasa jelang lebaran.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar