Senin, 05 Juni 2017

Kisah di Balik Lagu-lagu Adrian Yunan di 'Sintas'

Jakarta - Lagu-lagu di album 'Sintas' menceritakan tentang kehidupan Adrian Yunan. Basis sekaligus vokal latar Efek Rumah Kaca itu berbagi kisah di balik lagu-lagu yang dia ciptakan untuk album solonya itu.

Adrian Yunan memulai ceritanya dari lagu 'Tak Ada Histeria'. Lagu itu ditulis pada tahun 2010, saat ia tengah berusaha beradaptasi dengan kondisi kesehatannya.

"Itu masa-masa di mana gue baru istirahat. Kondisi mata menurun drastis, fisik menurun drastis. Gue baru adaptasi sama kondisi itu," ceritanya kepada detikHOT.

"Waktu itu gue cari cara buat menetralisir kondisi fisik dan mental gue biar plong. Jadilah lagu ini, lagu pertama," lanjut pria 41 tahun itu.

Sedangkan, lagu terakhir yang ia tulis untuk album 'Sintas' adalah 'Alzheimer'. Lagu yang ditulis tahun 2015 itu juga ditempatkan di track terakhir.

"Ditulis 2015, ditulis pas gue sering lupa. Terus gue mikir, ah apa ini alzheimer ya. Tapi sebenernya nggak. Ternyata itu karena kurang visual, karena proses mengingat itu adanya di visual dan pendengaran," kata Adrian membagi ceritanya.

Selebihnya, ia menjadikan lagu ini sebagai pengharapan. "Lagu ini sebenarnya harapan agar nggak kena alzheimer lah," ujarnya lagi.

Dari Istri hingga Mainan Anak

Bagi Adrian Yunan, keluarga dan orang-orang terdekatnya adalah sumber inspirasi terbesarnya dalam menulis lagu. Termasuk istrinya, Nita, adalah sosok yang sangat berpengaruh pada pembuatan album ini.

Tak cuma memberi dukungan, Nita juga membantunya mewujudkan album solo. Padahal, sang istri bukan orang yang mengerti dan berkecimpung di dunia musik.

Selama rekaman, istrinya tak hanya belajar mengoperasikan software musik namun juga mendengarkan musisi-musisi yang menjadi referensi Adrian. Sebut saja Simon & Garkunfel, Ian Brown, hingga Fiona Apple.

"Prosesnya ternyata harus banyak pengorbanan buat dia juga. Ternyata pas proses bikin album ini anak gue baru lahir," kisah Adrian.

Atas jasa istrinya itu, Adrian menghadiahi sang istri lagu 'Terminal Laut'. "Itu cerita tentang ketika gue, sudah mulai kondisinya fisik gue menurun. Kami sempat desperate karena waktu itu kami belum juga dikasih anak," tutur Adrian.

Di masa-masa sulit itu istrinya hanya punya satu keinginan sederhana, yaitu pergi ke pantai. "Akhirnya kami jalan-jalan ke pantai setelah sekian lama. Pantainya Ancol. Ternyata dia senang banget walaupun sebelumnya dia udah pernah," kenang Adrian lagi.

Tak hanya itu, proses membuat lagu di rumah nyatanya membuat Adrian semakin peka dengan kondisi rumahnya. "Dulu gue ngerasa rumah itu tempat istirahat, tempat sharing sama keluarga. Ternyata prosesnya harus memaksa gue untuk di rumah," ungkapnya.

Kepekaan tersebut ia tuangkan dalam lagu-lagunya yang bertutur tentang hal-hal yang terjadi di keseharian. Contohnya kepekaannya terhadap mainan anaknya yang ia terjemahkan dalam lagu 'Mainan'.

"Dulu kalau lihat box mainan anak biasa saja, kalau sekarang kalau anak gue lagi main, gue bisa ngerasain mainan itu bisa beda kalau di tangan dia. Kalau buat dia, punya jiwa lah mainan itu," urainya.

Berikut daftar lagu album 'Sintas' milik Adrian Yunan:

1. 'Mikrofon'

2. 'Lari'

3. 'Parti & Partner'

4. 'Terminal Laut'

5. 'Komedi Situasi'

6. 'Mainan'

7. 'Mimpi Seperti Hidup'

8. 'Ruang yang Sama'

9. 'Tak Ada Histeria'

10. 'Alzheimer'
(srs/dar)

Let's block ads! (Why?)



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Incoming Search