Kisah Despicable Me 3 yang dirilis pada 30 Juni 2017 lalu ini pun menceritakan petualangan baru Gru, masih bersama keluarga kecilnya yang terdiri dari Lucy, Agnes, Margo, dan Edith, di tempat kembaran Gru, Dru, di Freedonia.
Cerita Despicable Me 3 dimulai dengan fakta menyedihkan bahwa Gru, sang mantan penjahat super yang bertaubat dan memilih bekerja di Anti-Villain League, harus kehilangan pekerjaannya karena gagal menangkap penjahat narsis Balthazar Bratt.
Bukan cuma Gru, sang istri, Lucy, pun harus ikut hengkang dari AVL karena membela sang suami. Menghadapi dilema kehilangan pekerjaan, kekhawatiran akan anak-anak, dan godaan untuk kembali menjadi penjahat, Gru dihadapkan pada situasi yang membingungkan.
Bukan cuma itu, Gru pun harus menghadapi pemberontakan dari para minion yang selama ini setia kepadanya. Ketidakpuasan para minion atas penolakan Gru menjadi penjahat membuat sekelompok makhluk kuning nan menggemaskan itu 'menceraikan' majikannya.
Secercah harapan datang ketika Gru mendapatkan fakta ia memiliki saudara yang sudah dipisahkan sejak lahir. Saudara kembarnya itu, Dru, mewarisi kekayaan ayah Gru yang ternyata juga adalah seorang penjahat kelas kakap.
Dalam 'Despicable Me 3', Gru dipertemukan dengan saudara kembarnya, Dru. (dok. Illumination Entertainment/Universal Pictures) |
Meksi kembar, ternyata Dru memiliki karakter bertolak belakang dengan Gru. Dru sama sekali tak berbakat menjadi seorang penjahat. Dan demi membuktikan kepada mendiang ayahnya, Dru pun meminta Gru untuk melatihnya menjadi seorang penjahat super.
Despicable Me 3 yang ditulis oleh Cinco Paul dan Ken Daurio ini menawarkan kisah drama hidup Gru yang lebih kompleks juga luas dibandingkan dua pendahulunya.
Paul dan Daurio tampak lebih ingin mengeksploitasi sisi humanis Gru, saat beban yang ada di benak sang tokoh utama kini bukan sekadar pertarungan dengan nafsu menjadi penjahat dan keluarganya, namun juga persaudaraan yang selama ini ia rindukan.
Pengembangan kisah ini juga menunjukkan kisah Despicable Me yang seolah masih mengandung banyak peluang perluasan cerita. Sehingga bila film ke-tiga ini dianggap sebagai cerita baru yang terpisah dari kedua film sebelumnya ataupun menjadi akhir, bisa jadi itu keliru.
Bahkan, kisah yang diceritakan dalam Despicable Me 3 ini masih akan sangat mungkin berkembang lebih luas lagi. Semua tergantung keinginan dari Pierre Coffin dan Chris Melendandri selaku pencipta serial Despicable Me.
Meski peluang keberlanjutan kisah Despicable Me menjadi kabar gembira bagi penggemarnya, namun ini juga bisa jadi bumerang bagi Illumination Entertainment. Ini berkaca dari kisah serial Shrek, dimulai dengan kisah yang mengagumkan dan terus berkembang hingga akhirnya pasar merasa jenuh.
'Despicable Me 3' menceritakan kisah 'perceraian' antara Gru dan para minion. (dok. Illumination Entertainment/Universal Pictures) |
Coffin dan Melendandri harus berhati-hati bila ingin mengembangkan sumber pendapatan utama Illumination Entertainment ini. Salah satu yang harus diperhatikan oleh Coffin dan Melendandri adalah keberadaan para minion.
Para minion merupakan ikon dari serial Despicable Me. Bila ditelaah, kehadiran makhluk kuning ini sebenarnya memerankan kisah penting. Para minion adalah penghibur utama yang membuat penonton betah duduk selama 90 menit.
Tingkah konyol dan kehidupan mereka menjadi magnet yang membuat penonton tetap tersenyum usai keluar dari bioskop.
Namun Despicable Me 3 ini tampaknya mulai mengurangi jatah para minion tampil di layar utama. Terpusatnya kisah pada Gru dan Dru dalam Despicable Me 3 cukup membuat suasana 90 menit terasa lama lantaran kurangnya jenaka dari makhluk pemilik bahasa aneh tersebut.
Despicable Me 3 ini juga terasa janggal dengan hadirnya Balthazar Bratt, penjahat baru mantan aktor Hollywood yang tak lagi laku.
Kehadiran Bratt sebenarnya bisa menjadi kisah menarik dari Despicable Me 3 mengingat karakternya yang konyol. Namun entah mengapa sosok Bratt di sini justru sama sekali tak meninggalkan kesan hingga penonton beranjak dari bangku bioskop.
Terlepas dari banyaknya catatan untuk serial animasi terlaris milik Universal Pictures ini, Despicable Me 3 yang dibuat dengan bujet US$80 juta masih memiliki taring untuk bertarung merebut box office bersamaan dengan Spider-Man: Homecoming.
[Gambas:Youtube](end)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar