JawaPos.com - Polisi mengantongi identitas pelaku pengeroyokan sadis yang mennimpa Sufroni, 41, dan Rustandi, 24, di Jalan Yasripat, Kampung Benyawakan Jaya, Desa Klebet, Kecamatan Kemiri, Kabupaten Tangerang, Rabu (5/7) lalu. Sufroni tewas dibacok dan Rustandi kritis.
Kasatreskrim Polresta Tangerang Kompol Gunarko mengatakan, identitas pelaku diketahui setelah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) dan meminta keterangan enam saksi.
"Para saksi itu mengetahui nama keempat penyerang korban. Sekarang tengah kami kejar. Empat pelaku ini juga warga setempat yang sering membuat keonaran," terangnya kepada INDOPOS (Jawa Pos Group), kemarin (7/7).
Menurut Gunarko, motif pengeroyokan diduga disuruh mantan suami dari pacar salah satu korban. Kecurigaan itu mengarah kepada Rana yang merupakan mantan suami Hanna yang tak lain pacar serta calon istri Rustandi.
Dugaan itu berasal dari isi pesan singkat Rana yang mengancam Rustandi jika berani menikahi Hanna, dia akan dibunuh.
"Pesannya korban akan dibunuh jika berani menikahi mantan istrinya. Ada kecurigaan kami ke arah sana, namun harus dibuktikan keterlibatan itu. Makanya saat ini kami sedang mengumpulkan bukti," paparnya.
Akibat pengeroyokan empat pelaku, Sufroni tewas di tempat. Korban tewas dengan sejumlah luka tusuk senjata tajam di bagian dada kanan, punggu dan tangan, serta kepala belakang pecah. Sedangkan Rustandi mengalami luka bacokan di bagian punggung, hidung dan kepala.
"Rustandi masih dirawat di RSUD Kabupaten Tangerang, dan untuk korban tewas sudah dikebumikan keluarga. Kedua korban ini berdomisili di Desa Kedaung Barat, Kecamatan Sepatan, Kabupaten Tangerang. Pengeroyokannya dilakukan keempat pelaku sangat sadis," paparnya.
Seperti diketahui, aksi pengeroyokan sadis yang menimpa keduanya bermula saat Safroni menemani sahabatnya Rustandi bertandang ke rumah calon istrinya, Hanna di lokasi kejadian Rabu malam (5/7). Tujuannya membahas persiapan pernikahan Hanna dengan Rustandi yang akan dilangsungkan pada Senin (10/7).
Namun saat hendak menuju pulang kedua pria ini dihadang empat pria menggunakan motor dan bersenjata tajam. Tak lama berselang, keempat pelaku langsung menyerang Safroni dan Rustandi. Kalah jumlah dan melawan dengan tangan kosong keduanya tergeletak bersimbah darah di area persawahan. Safroni ditemukan tewas, sedangkan Rustandi dalam kondisi sekarat.
Terpisah, Rustandi mengaku sangat yakin aksi pengeroyokan itu dilakukan Rana yang merupakan mantan suami dari calon istrinya. Karena selama menjalin asmara dengan Hanna, dirinya kerap menerima ancaman dari Rana melalui pesan singkat. Ancaman itu kata dia, karena Rana tidak suka Hanna dinikahi pria mana pun.
"Bunyi pesannya kalau nekat nikahin mantan gue, gue bunuh lo. Makanya saya yakin keempat orang itu pasti suruhan Rana. Saya tidak sempat lihat wajah keempat pelaku, karena lokasi kami diserang gelap dan pas di pinggir sawah," tuturnya.
Ditambahkan Rustandi, karena pengeroyokan itu acara pernikahan dia dengan Hanna yang sudah direncanakan pekan depan batal. Pemuda ini mengaku berniat menikahi Hanna yang berstatus janda anak satu karena niat ibadah. Dirinya pun berharap keempat pelaku penyerokan yang telah menewaskan rekannya itu segera ditangkap dan dijatuhui hukuman berat. (cok/yuz/JPG)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar