Jumat, 21 Juli 2017

Kisah Haji Saleh di Lotim, Sempat ajak ngobrol Maling, Mobilnya pun Dibawa Kabur

Ilustrasi

Lotim – Haji Saleh (52) sedang tidak mengigau atau lagi mimpi. Peristiwa itu benar benar nyata ketika dia bangun menjelang subuh sekitar Pukul 04.15 Jumat (21/7) pagi tadi.  Dia bertemu dengan sosok yang harusnya diburu, karena bukan saja membuatnya terbangun saat tidur lelap, tapi menggondol mobilnya yang diparkir di depan rumah.

Malam sebelum kejadian, Haji Saleh memarkir mobil pengangkut barang produk pertaniannya itu seperti biasa di depan rumahnya, Lingkungan Lingkok Lekong Dusun Semelek Desa Santong Kecamatan Terara Kabupaten Lombok Timur.

Baca Juga:

Tidak ada firasat apapun. Mobil sumber nafkahnya ini santai saja diparkir.  Identitas kendaraan itu tercatat jenis pikap, merk Mitsubishi Mirage warna putih mutiara, masih jreng karena keluaran dua tahun lalu. Haji Saleh harus menyebrang pulau untuk membelinya  di Denpasar Bali, maka keluarlah nomor Polisi  DK 716 BY atas namanya sendiri.   Tidak saja   jaraknya yang jauh, untuk bisa menggiring mobil tersebut ke garasi rumahnya, Haji Saleh harus berurusan dengan rente kredit  dengan  tenggat waktu  empat tahun.  Sebagai kreditor  yang taat, cicilannya sudah berjalan selama  18 bulan.

Sekitar  Pukul 21.00 mobil setengah baru Haji Saleh diparkir berjajar dengan kendaraan sejenisnya, ada dum truck dan kijang  pikap. Dalam tidurnya yang lelap, sayup sayup Haji Saleh mendengar ada turbin mesin mobilnya dihidupkan. Padahal seingat dia kunci kontak masih dalam penguasaanya. Sontak kaget, Haji Saleh melompat dari kamar dan langsung keluar membuka pintu.

Sedikit merasa lega, mobil masih di parkir. Dalam kondisi masih 'jatlag' , Haji Saleh masih berpikir positif karena mengira mobil itu dihidupkan oleh familinya.  Sebagai pemilik tentu dia harus bertanya mau dipakai kemana mobil itu. "Mau kemana itu?," tanya Saleh yang masih berdiri tertegun di depan pintu rumah.  Dengan enteng sosok misterius di bagian kemudi itu pun menjawab santai, seolah olah orang paling berjasa subuh itu. "Mau antar orang sakit nih," jawab sosok tadi.

Tanpa curiga sedikit pun sebenarnya Haji Saleh sudah membiarkan mobil itu dibawa, apalagi niatnya mulia untuk antar orang sakit. Tapi sikon tiba tiba berubah. Demikian juga mimik muka Haji Saleh yang tadinya sedikit santai, berubah tegang. Dari arah berbeda, sosok manusia lain muncul sambil mengacungkan senjata tajam.  Kata katanya pun bikin bergidik, minta Haji Saleh masuk dan tidur manis atau diancam dilukai jika berteriak 'maliiiing'.

Sadar di depannya ada maling, Haji Saleh melesat masuk kembali ke dalam rumahnya. Bukan untuk manut begitusaja sesuai permintaan si maling. Tapi mengambil senjata tajam jenis parang. Keluar dengan parang terhunus, Haji Saleh sudah siap berduel sambil meneriakkan dua kata, maling dan minta tolong dengan harapan warga lain bangun dan menolong mengepung pelaku.

Namun tak dinyana,  menoleh kiri kanan dan depannya tidak ada lagi orang  tadi, mobil kreditnya juga sudah tidak nangkring lagi di tempatnya.

Teriakannya meminta tolong tak membuat mobil itu kembali. Warga lain pun tak bisa berbuat banyak. Rupanya komplotan maling tadi sudah membawa kabur mobilnya ke arah  selatan.  Tak menyerah begitusaja, korban memanggil anaknya, Faris untuk melakukan pengejaran hingga ke Kecamatan Terara.  Usaha mereka sia sia,  di jalanan yang  masih sedikit melintas kendaraan itu  tidak ada satu pun ciri ciri mobil yang dicari.

Akibat kejadian ini Haji Saleh harus menanggung kerugian mencapai Rp 100 Juta, kerugian belum termasuk puluhan juta yang sudah melayang ke dompet lembaga pembiayaan.

Atas kejadian itu, Polsek setempat yang menerima laporan langsung melakukan penyelidikan awal. Kejadian juga sudah dilaporkan ke Polres Lombok Timur untuk dibantu melakukan pelacakan dengan menyebar identitas kendaraan. Kabid Humas Polda NTB, AKBP dra. Tri Budi Pangastuti menjelaskan, terhadap kejadian seperti ini, biasanya  kantor polisi penerima laporan akan menyebar ke banyak titik. "Pantauan khususnya pintu masuk dan keluar seperti pelabuhan dan terminal. Untuk mencari tahu kemungkinan mobil dibawa ke luar daerah," jelasnya. (red)

Tanggapan Pembaca

Tanggapan

Let's block ads! (Why?)



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Incoming Search