Rabu, 12 Juli 2017

Kisah Jia Yueting, Miliarder Teknologi China yang Kini Menderita

Liputan6.com, Beijing - Jia Yueting dikenal sebagai miliarder asal China yang mampu mengumpulkan pundi-pundi kekayaan berkat bisnisnya di bidang teknologi. Lahir dari keluarga sederhana di Provinsi Shanxi pada 1973 silam, Jia merupakan anak ketiga dari seorang guru dan ibu rumah tangga.

Pria berusia 44 tahun ini mengawali karier dengan bekerja sebagai staf TI di biro pajak daerah pada pertengahan tahun 1990. Namun Jia tak betah kerja kantoran. Melepas status pegawai, Jia mulai merintis serangkaian bisnis, mulai dari batu bara hingga ponsel.

Hingga akhirnya ia mendirikan Leshi TV pada tahun 2004 dengan salah satu divisi bisnisnya berupa rumah produksi film. Model bisnis Leshi TV terbukti sukses. Perusahaannya berhasil menjadi pembuat serial terkenal China dan menjadi distributor beberapa film Hollywood.

Pendapatan Leshi TV meloncat dari US$ 181 juta pada 2012 menjadi US$ 1,6 miliar pada 2015. Catatan itu sejalan dengan diversifikasi bisnis yang dilakukan Jia ke smart TV dan ponsel pintar.

Kesuksesan Jia membesarkan Leshi TV yang kemudian berubah nama menjadi LeEco pun kerap mendapat julukan "Netflix China". Meski mengawali sukses di bisnis TV online atau video streaming, Jia kini telah membawa Leshi Internet menjadi perusahaan yang menggarap bisnis ponsel pintar, sepeda, hingga mobil listrik.

Jia bahkan pernah mengkritik Apple dengan mengatakan pembesut iPhone tersebut tidak inovatif di industri smartphone.  Namun sayang, ambisi Jia Yueting untuk bisa menyalip perusahaan teknologi raksasa dunia seperti Apple dan Tesla harus kandas di tengah jalan.

Melansir Variety.com, Jumat (7/7/2017), LeEco mulai mengalami berbagai masalah dalam bisnisnya. Pada Mei lalu, Jia Yueting mengungkap bahwa perusahaannya mengalami permasalahan keuangan yang lebih buruk dari perkiraan. Jia juga mengundurkan diri dari jabatan CEO, namun ia masih duduk di kursi Chairman.

LeEco sebelumnya berencana untuk menjual smartphone-nya di pasar Amerika Serikat. Namun sayang, berbagai kesulitan membuat perusahaan ini harus mengurungkan niat.

Akuisisi oleh perusahaan elektronik AS Vizio senilai US$ 2 miliar juga tidak jadi dilakukan akibat kondisi bisnis LeEco yang semakin memburuk. LeEco terpaksa memangkas biaya operasional, termasuk mengurangi jumlah karyawan.

Tak sampai di situ, aset pribadi Jia senilai US$ 182 juta terpaksa dibekukan oleh pengadilan Shanghai dikarenakan LeEco tidak bisa membayar bunga pinjaman bank untuk mendanai bisnis smartphonenya.

Kekayaan Jia juga merosot tajam. Meski sebelumnya ia duduk di peringkat orang terkaya nomor 37 di China dengan kekayaan US$ 4,5 miliar. Jia harus rela hartanya menukik tajam menjadi US$ 3,6 miliar pada Rabu lalu.

Simak video menarik di bawah ini:

Let's block ads! (Why?)



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Incoming Search