Seperti Duta Besar Indonesia untuk Polandia Peter F. Gontha yang merasa sukses menjadi profesional. Bahkan dirinya tak segan menyebut dirinya sebagai kacung orang besar.
"Saya ini continue menjadi 'kacung' konglomerat. Saya membantu orang besar untuk mengembangkan usahanya. Saya bukan business man saya profesional. Saya justru berterima kasih terhadap orang yang memberikan saya kesempatan," tuturnya di Hotel Ritz Carlton Pacific Place, Jakarta, Senin (10/7/2017).
Meski saat ini Peter dikenal sebagai Dubes dan pengusaha seperti Java Jazz, siapa sangka perjalanan karirnya cukup berat. Saat menempuh kuliah di Praehap Institute Belanda, bahkan dia sempat bekerja sebagai sopir taksi, pelayan restoran, hingga pembersih karat kapal.
Setelah lulus, dia bekerja di perusahaan-perusahaan besar seperti Plaza Indonesia Realty, Group Bimantara, hingga bergelut di bidang media seperti RCTI, SCTV dan Berita Satu Tv.
"Meski dibilang sukses, saya ini bekerja, baik untuk negara, untuk Prajogo Pangestu, James Riady, Bambang Trihatmodjo. Saya ini 'kacungnya'," canda Peter.
Namun Peter memiliki prinsip keringatnya harus dibayar sepadan. Kerja keras sangat penting, namun setiap tetes keringat tentu harus dihargai.
"Saya profesional, tapi memakai tenaga saya, ya harus membayar yang sesuai. Kalau disuruh bekerja keras tanpa reward ya sama saja," imbuhnya.
Dari sederet perusahaan yang pernah disinggahinya, Peter mengaku paling berkesan bekerja di Citi Bank. Dia bahkan rela terbang dari Polandia ke Indonesia untuk menghadiri Citi Indonesia Alumni Network. Acara ini merupakan ajang pertemuan dari para mantan pekerja Citi Bank.
Dalam acara ini, Peter mendapatkan penghargaan sebagai Community Involvement. Dia bangga menjadi alumni Citi Bank lantaran banyaknya orang besar yang pernah bekerja di bank ini, seperti Menteri ESDM Ignasius Jonan dan Menteri BUMN Rini Soemarno.
"Ya ini bagus. Citi Bank memberikan penghargaan 25 di seluruh dunia, Indonesia mendapatkan 2. Menurut saya ini Citi Bank juga bukan sembarangan. Saya cukup bersuka cita," tutur Peter (hns/hns)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar