Rabu, 19 Juli 2017

Kisah Pretty Asmara, dari Saras 008 hingga Terjebak Narkoba

Bagaimana perjalanan hidup seorang Petty Asmara?

Pretty Asmara adalah wanita yang lahir di Lumajang pada 27 September 1977 silam. Sejak kecil, dia telah bersentuhan dengan dunia seni. Sebab, ayahnya semasa kuliah di Universitas Brawijaya mendirikan Kwartet S, sebuah kelompok lawak di Malang. Saat kelas 6 SD dia sudah ditunjuk menjadi vokalis utama sebuah band yang dibentuk kakak iparnya bernama Marys Queen Band (MQB).

Pretty Asmara bersama 7 artis lain dan Hamdani Vigakusumah Sueradinata alias Dani. (Istimewa)

Karier sinetron Pretty bermula pada 1996. Tahun itu dia terlibat dalam produksi sinetron Dulung yang disutradarai Anto Lupus. Di tahun yang sama dia berhasil menjadi juara tiga sebuah ajang pemilihan bintang sinetron RCTI yang diadakan oleh sebuah radio di Yogyakarta. Pridakat itu mengantarkannya untuk menadapat tawaran menjadi pemain sinetron Balada Dangdut.

Awal karier Pretty tampaknya berjalan mulus. Setahun kemudian dia tampil di sinetron Bias Bias Kasih. Meski hanya bermain dalam dua scene, tapi dari sini sepak terjang Pretty dalam dunia hiburan yang sesungguhnya dimulai. 

Tepatnya Agustus 1998, Pak Edi Deronde mengundangnya untuk ikut casting sinetron anak-anak berjudul Saras 008. Sebuah peran antagonis pun akhirnya berhasil didapat. Karakter dalam sinetron itu membuatnya semakin terkenal. 

Setelah itu, banyak tawaran sinetron datang padanya. Seperti sinetron Dendam Nyi Pelet, Di Balik Asrama, dan lainnya. Tidak hanya sinetron tapi juga layar lebar. Lulusan STMIK AMIKOM Yogyakarta itu kemudian ditawari membintangi film seperti Kejar Amerika, Tina Toon dan Lenong Bocah The Movie, Kejarlah Jodoh Kau Kutangkap.

Namun dua tahun terakhir karier Pretty Asmara mulai menurun. Dia terakhir tercatat sebagai pemain sinetron Rain pada 2015 lalu, serta beberapa kali mengisi acara sebagai MC.

Barulah pada awal pekan ini nama Pretty Asmara kembali menjadi buah bibir. Dia dikabarkan ditangkap Polda Metro Jaya karena kedapatan pesta narkoba di sebuah hotel yang ada di Kemayoran, Jakarta Pusat.

Polisi menyebut bahwa Pretty sudah dua tahun menjadi pengedar narkoba di kalangan artis. Namun hal tersebut langsung dibantahnya. Dia mengaku dijebak hingga akhirnya ditangkap. 

"Saya dijebak, saya dijebak," celetuk dia, Selasa (18/7).

Ketika disinggung siapa yang menjebaknya, Pretty menyebut nama Alvin yang kini masih buron oleh petugas. "Alvin, saya dijebak. Saya tak pernah mengedarkan narkoba, enggak ada dua tahun. Saya enggak terima dibilang dua tahun," sambungnya.

Bahkan, kata dia, ketika dites urine, Pretty negatif narkoba. "Urine saya negatif, saya enggak pernah pakai narkoba. Saya dijebak. Enggak pernah saya pakai narkoba," bantahnya.

Sebelumnya, Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Raden Prabowo Argo Yuwono mengatakan, Pretty sudah dua tahun menjadi pengedar narkoba di kalangan artis. Pretty, menurutnya, diduga melanggar Pasal 114 dan 112 UU Narkotika jo UU Psikotropika dengan ancaman hukuman lima hingga 20 tahun penjara.

Dibanding dengan tersangka lainnya, hukuman itu yang paling berat. Pasalnya, tujuh artis lain yang ikut diciduk dalam pesta narkoba itu hanya akan direhabilitasi, meski tes urine menunjukkan hasil positif.

(ded/JPC)

Let's block ads! (Why?)



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Incoming Search