
TRIBUNJABAR.CO.ID, GROBOGAN - Tahun ini, Sekolah Dasar Negeri (SDN) 3 Danyang, Kecamatan Purwodadi, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah, terpaksa harus mengosong dua ruang kelasnya.
Karena tahun lalu, jumlah siswa yang mendaftar ke sekolah itu sangat sedikit sehingga para murid barunya itu dilemparkan ke sekolah lain.
Begitu pun saat penerimaan siswa-siswi baru tahun ini, hanya segelintir orangtua yang datang mendaftarkan anak-anaknya untuk sekolah di SDN 3 Danyang.
"Tahun lalu hanya lima yang mendaftar dan tahun ini cuma dua orang yang mendaftar. Aturannya satu kelas maksimal 28 murid," kata Guru Penjaskes SDN 3 Danyang, Dyan Dwi Afriyanto, saat ditemui, Kamis (20/7/2017).
Potret 13 Orang Korea Selatan Sebelum dan Sesudah Operasi Plastik, Jangan Kaget Lihat Nomor 7 https://t.co/6NPUlIWnT0 via @tribunjabar
— Tribun Jabar (@tribunjabar) July 20, 2017
Pihak sekolah tak habis pikir mengapa tidak ada orangtua yang berminat menyekolahkan anak-anaknya ke sekolah yang sudah berdiri sejak 1982 tersebut.
Padahal dari segi kualitas bisa dibilang memadai dan tidak kalah dengan sekolah lain.
"Lihat saja bangunannya masih bagus dan suasana sejuk, lapangan luas, lokasi di kota juga di pinggir jalan. Berbagai macam prestasi membanggakan tingkat provinsi juga kami raih seperti cerdas cermat dan olahraga. Ada 7 guru PNS dan seorang guru honor di SDN 3 Danyang. Kami heran dua tahun ini sepi peminat, spanduk penerimaan yang dipasang besoknya pasti hilang, begitu saja terus," ungkap Dyan.
Para tenaga pendidik di SDN 3 Danyang berharap ada solusi terbaik dari Pemerintah Kabupaten Grobogan, khususnya Dinas Pendidikan menyoal permasalahan ini.
Mereka tak ingin pada akhirnya SDN 3 Danyang digabung dengan sekolah lain.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar