:strip_icc():format(jpeg)/liputan6-media-production/medias/1654971/original/1d4606be2c0b801eca5644e8c4616d5d-029176700_1500606207-Chester3.jpg)
Karier Chester Bennington di dunia musik dimulai saat ia berusia 17 tahun. Seperti yang dilansir dari NME, saat itu ia bergabung dengan Grey Daze. Pada tahun 1998, setelah ia menikah dengan istri pertamanya, Chester sempat ingin pensiun dari dunia musik.
Akan tetapi keinginan tersebut digagalkan oleh wakil presiden dan A&R Zomba Music, Jeff Blue. Ia memberi kesempatan Chester untuk ikut audisi sebagai vokalis untuk sebuah band yang bernama Xero yang akhirnya berubah nama menjadi Linkin Park.
:strip_icc():format(jpeg)/liputan6-media-production/medias/1654944/original/e90e39f66c76fe28ef0f8885db286c3c-014445200_1500602359-Chester2.jpg)
Band ini pun akhirnya bergerak pada tahun 1999 dan dikontrak oleh Warner Bros. Album debutnya yang berjudul Hybrid Theory dirilis pada tahun 2000. Siapa yang menyangka jika album debut ini menduduki peringkat dua di tangga album Billboard Amerika Serikat.
Ini merupakan pencapaian yang luar biasa untuk band baru. Di dunia musik ini lah Chester menuangkan rasa gelisah dan masa lalunya yang kelam. Lirik-lirik Linkin Park sendiri banya k berbicara soal perjuangan menghadapi obat-obatan dan perceraian.
:strip_icc():format(jpeg)/liputan6-media-production/medias/1655070/original/026219000_1500610214-Chester4.jpg)
Salah satu lagu Linkin Park yang berjudul Heavy menceritakan saat ia mengalami masalah berat dan bisa terbebas jika melupakannya. Selamat jalan Chester Bennington.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar