Kapanlagi.com - Kisah cinta Presiden merupakan fenomena yang menarik untuk disimak. Pasalnya dari tujuh Presiden Indonesia, masing-masing punya gaya kepemimpinan sendiri dan cara merayu wanita sendiri. Sebut saja Soekarno sang womanizer, Soeharto dan Habibie yang setia pada satu wanita sepanjang hayat, hingga Jokowi yang ternyata jatuh cinta pada teman sang adik, Iriana.
Selain kisah cinta Presiden, kisah cinta sang wakil juga sangat menarik untuk disimak. Kisah cinta Wakil Presiden Jusuf Kalla contohnya, rupanya pengusaha asal Makassar sekaligus eks Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat ini mengalami pasang surut dalam proses pendekatan pada sang Istri, Mufidah.

Minggu (27/08) lalu Jusuf Kalla berbagi kisah cintanya tersebut berbentuk sajak di peringatan hari jadi pernikahan ke-50 di Hotel Dharmawangsa. Duh, kurang romantis gimana coba? Dalam acara tersebut, Jusuf Kalla mendeklamasikan sajak cukup panjang berjudul Setengah Abad Yang Indah.
"Hari Minggu yang sama, setengah abad yang lalu, kita duduk bersanding dengan penuh bahagia," ucap Jusuf Kalla membuka deklamasi sajak untuk sang istri tercinta, Mufidah.
"Kita bersebelahan kelas, karena kau adik kelasku. Aku terpesona dengan kesederhanaanmu. Walaupun kau sempat takut, aku menyukaimu pada detik pertama aku melihatmu," lanjut Wakil Presiden yang menjabat di periode SBY dan Jokowi ini.

"Engkau seperti jinak-jinak merpati, sama dengan nama jalan di depan rumahmu. Antara mau dan tidak, sering membingungkan tidak jelas. Aku bersabar berjuang dengan waktu. Selama tujuh tahun kita hanya sekali nonton bioskop. Itu pun dengan teman-temanmu. Sehingga untuk bisa memegang tanganmu saja sulit," lanjut sang Wapres.
Wapres Jusuf Kalla pun mengutarakan bahwa perbedaan adat antara Bugis dan Minang membuat usaha pendekatannya makin sulit. Tak jarang Jusuf Kalla muda dapat perlakuan menegangkan dari orangtua Mufidah, termasuk mendapatkan nasihat dan tidak diperbolehkan bertemu dengan Mufidah saat Jusuf Kalla sowan ke rumah sang calon mertua.
"Keras sekali perjuanganku tapi demi menatapmu akhirnya kau luluh juga. Ayahku akhirnya memahami perbedaan adat kita, selain Ibuku dan sahabatnya memberi nasihat. Mungkin juga setelah membaca buku Hamka Tenggelamnya Kapan Van Der Wijck. Semua itu karena untuk melihat senyummu," lanjut Jusuf Kalla membacakan sajaknya.

"Saat orangtuaku melamarmu untuk jadi istriku, aku melihat cakrawala tersenyum. Perjuangan cinta bertahun-tahun berbuah manis. Selama 50 tahun kau Chef terbaik yang kukenal. Dalam aura kesederhanaanmu tersimpan energi yang dahsyat."
Jusuf Kalla pun menutup sajaknya dengan kata-kata super romantis yang siap bikin cewek mana pun meleleh, "Orang Bugis tak fasih berkata-kata indah. Kecintaannya ditunjukkan oleh perilaku. Karena itu aku minta maaf kepadamu, karena selama 50 tahun aku tak pernah beri bunga sambil berucap I Love You."
(kpl/agt)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar