SURYA.co.id | BOJONEGORO - Masyarakat Samin di Dusun Jepang, Desa/Kecamatan Margomulyo, Kabupaten Bojonegoro adalah contoh perjuangan pribumi kelas bawah melawan kekuatan kolonial.
Dulu, mereka enggan bersekolah dan membayar pajak karena tak mau dianggap takluk pada pemerintahan Belanda.
Mereka baru hidup taat setelah tahu Indonesia telah merdeka, meski telat 18 tahun pasca proklamasi dibacakan Presiden pertama RI, Soekarno.
Kondisi kampung itu tak jauh berbeda dengan kondisi kampung-kampung pelosok lain.
Rumah-rumah mayoritas berdinding kayu. Lahan-lahan tegalan nan luas. Listrik sudah masuk sejak 1999.
Selain jalan yang mayoritas paving dan makadam, tak tampak suasana pedalaman di kampung yang terletak sekitar 65 kilometer (km) dari pusat pemerintahan Kabupaten Bojonegoro itu.
Butuh waktu sekitar dua jam untuk sampai Dusun Jepang dari Bojonegoro Kota.
Rute yang dilewati tergolong wajar, sebelum sampai di pintu masuk dusun.
Warga luar kampung banyak menyebut masyarakat di sana sebagai Suku Samin.
Namun, Hardjo Kardi, sesepuh Masyarakat Samin di sana, tak sepakat dengan sebutan itu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar