Rabu, 30 Agustus 2017

Peraih Beasiswa di London Berbagi Kisah Sukses, Yuk Intip Apa Saja!

JAKARTA - Menjadi salah satu mahasiswa yang terpilih untuk meraih beasiswa ke luar negeri merupakan suatu capaian luar biasa. Pasalnya, demi meraih beasiswa tersebut harus bersaing dengan ribuan orang di luar sana yang sama-sama menginginkan beasiswa tersebut.

Untuk itulah peraih beasiswa Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) 2015, Moh Kamalulu Wafi membagi kisahnya dan serangkaian tips pada adik-adik mahasiswanya di Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya.

BERITA REKOMENDASI

Wafi sendiri merupakan alumni ITS yang kini telah meraih gelar master di Imperial College London melalui beasiswa tersebut.

"Setiap tahun ada sekitar 10 ribu pelamar beasiswa LPDP. Melalui sekelumit mekanisme itu, hanya 600 hingga 700 orang saja yang terpilih menerima bantuan dana abadi sebesar Rp15 triliun dari pemerintah," ungkap Wafi seperti dilansir dari laman ITS, Rabu (30/8/2017).

Dalam acara Scholarship Sharing Session itu, Wafi memaparkan sejumlah poin penting dalam mengejar beasiswa. "Kalian harus memupuk strong willingness atau keinginan kuat. Serta meramu personal statemen sebaik mungkin," kata pria kelahiran 1992 itu.

Keinginan kuat dan personal statement, kata Wafi, merupakan kunci yang kerap dilupakan para pelamar beasiswa. "Para pelamar di luar sana seringkali lupa, bahwa ada ribuan pelamar lain yang sama-sama berkualitas dan berkapabilitas baik dari segi pengalaman maupun prestasi," imbuhnya.

Apalagi, beasiswa tersebut tak hanya mengandalkan kepintaran belaka. Melainkan pemikiran yang inovatif dan jauh ke depan. Para pelamar yang lolos beasiswa, kata Wafi, adalah mereka yang berbeda dari orang lain.

Di kesempatan yang sama itu, Wafi juga memutarkan film berjudul "21". Film asal Amerika Serikat itu diputar karena mengisahkan perjuangan seseorang dalam meraih beasiswa kedokteran di Harvard.

"Dalam film tersebut kalian bisa melihat bagaimana personal statement sangat mempengaruhi cara pandang penyedia beasiswa terhadap para pelamar," ungkap Wafi.

Selain personal statement, Wafi melanjutkan, peserta beasiswa juga harus memaksimalkan penulisan recommendation letter. "Surat Rekomendasi yang baik adalah yang ditulis oleh orang yang yang benar-benar mengenal kita. Tidak hanya orang-orang yang berkedudukan tinggi di instansi tempat kita berada," tandasnya.

(sus)

Let's block ads! (Why?)



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Incoming Search