Jumat, 01 September 2017

10 Hari Menginap di Pulau 'Gila', Wartawati ini Ceritakan Kisah Mengerikan yang Dialaminya

TRIBUNJAMBI.COM - Selama tahun 1900-an, pasien wanita gangguan jiwa dirawat dengan cara tak manusiawi.

Mereka dipukuli, diikat, dan dipaksa dan ditenggelamkan dalam air es untuk mandi.

Pasien Malang dipaksa untuk makan makanan seperti roti mentah kering, manja dan bau daging, kaldu berair, dan minum air kotor.

Jumlah pasien juga dua kali lipat dari tempat yang disediakan untuk menampung mereka.

Pasien bangun dan tidur bercampur dengan tikus dan kecoa yang berkeliaran di sekitar rumah sakit jiwa.

Kamar di penampungan penderita gangguanbjiwa di Amerika Serikat
Kamar di penampungan penderita gangguanbjiwa di Amerika Serikat (Net)

Pengalaman menyeramkan dilaporkan oleh wartawati Elizabeth Cochran Sailor, atau dikenal sebagai Nellie Bly, ketika dia melakukan tugas menyamar selama 10 hari untuk mengekspos desas-desus penyalahgunaan rumah sakit jiwa wanita di Pulau Blackwell atau saat ini disebut sebagai Roosevelt Island di AS.

Elizabeth Cochran Seaman
Elizabeth Cochran Seaman (Net)

Dia mengatakan setiap pasien atau orang-orang normal yang sedang dirawat di rumah sakit mental akan menjadi lebih buruk atau lebih gila.

Selama masa tua, perempuan punya suara kurang dalam masyarakat.

Mereka kurang kesempatan dan tidak mempunyai hak untuk mengumpulkan pendapat atau keprihatinan mereka.

Mereka hanya dibuat ditulis oleh pelanggan kami setelah masa inap mereka di rumah, mengurus suami dan anak-anak dan wanita melakukan pekerjaan biasa bordir, berkebun, dan memasak, antara lain.

Let's block ads! (Why?)



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Incoming Search