Kisah Asal Mula Martabak Telur
14 Sep 2017

Foto: dok. Femina
Banyak simpang siur mengenai kedatangan martabak di Indonesia. Namun, cerita yang banyak digaung-gaungkan adalah perkenalan pemuda keturunan Arab asal Lebaksiu, Tegal, bernama Ahmad bin AbdulKarim dengan seorang pengusaha India Abdullah bin Hasan al-Malibary yang cakap memasak.
Keduanya menjadi sahabat karib, malah sang pengusaha akhirnya berjodoh dengan adik dari pemuda India tersebut. Kepiawaian Abdullah bin Hasan al-Malibary dalam membuat adonan martabak dijadikan peluang oleh sang istri yang kemudian menjajakan makanan tersebut di acara-acara besar seperti sekaten ataupun pasar malam.
Berbagai modifikasi dilakukan untuk menarik pembeli, seperti pengurangan rasa kari yang menyengat, daging kambing diganti menjadi daging ayam atau daging sapi cincang. Sayuran yang banyak juga ditambahkan karena menyesuaikan lidah masyarakat Jawa yang tidak terlalu sering mengkonsumsi daging.
Martabak Kubang, versi yang terkenal dari Minang. Kubang merupakan sebuah daerah di Kecamatan Guguk, Kabupaten Lima Puluh Kota, Sumatera Barat.
Ada juga Martabak Mesir yang terkenal di kalangan masyarakat Minang. Sebenarnya serupa dengan martabak Kubang. Namun, karena dahulu masyarakat Minang melihat orang-orang yang menjajakan panganan ini berkulit hitam dengan wajah khas Timur Tengah, maka disebutlah martabak Mesir.
Cita rasa martabak Mesir pun lebih kuat, selaras dengan kegemaran masyarakat Sumatera Barat dengan sajian kaya bumbu. Isi daging bumbu gulai hingga daging rendang pun menjadi primadona. Apalagi bila jika menyantapnya bersama kuah asam pedas yang nikmat.
Baca juga:
Makna Lauk Pendamping Tumpeng
Ruby Chocolate, Pendatang Baru Dunia Cokelat
Mengulik Kuliner Betawi dan Gorontalo dalam Agenda Kuliner Jalur Rempah
Dwi Ayu Novaria Nainggolan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar