Minggu, 17 September 2017

Kisah Tuti Tukang Urut yang Menjadi Tamu Allah di Tanah Suci

Saat itu, Tuti mau membantu dengan catatan, harus ditemani istri yang mau diurut atau minimal pembantunya. Tuti tidak mau sendiri karena tidak mau ada fitnah. Saat dia tiba, pintu rumah memang dibuka oleh pembantu pemilik rumah. Namun, setelah dia masuk, sang pembantu pergi entah ke mana. Tinggal lah Tuti berdua dengan pria yang akan diurutnya.

"Lelaki itu mengira bahwa saya tukang urut (plus-plus), lalu saya meminta izin salat ashar dan menjelaskan bahwa dirinya bukan seperti yang dipikirkan," kenang Tuti.

Keahlian Tuti mengurut diturunkan dari orang tuanya. Saat berusia 9 tahun, Tuti terjatuh hingga keseleo, lalu diurut bapaknya. Dari situ, Bapaknya mengatakan kalau akan menurunkan keahlian mengurutnya pada Tuti.

Sejak ditinggal suaminya, Tuti memanfaatkan keahliannya dengan membuka praktik tukang urut bayi, anak kecil sampai orang dewasa. Selain itu, dia juga berjualan kacang yang dibungkus dan dijual di sekolah anaknya.

"Anak-anak saya ajarkan hidup prihatin dan bersyukur," ujar Tuti mengenang perjuangannya.

Selain menjadi tukang urut, ia mengaku berjualan kecil-kecilan untuk menambah penghasilan. Tuti beserta rombongan kloternya akan kembali ke Tanah Air 19 September mendatang.

Let's block ads! (Why?)



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Incoming Search