Selasa, 12 September 2017

VIDEO - Kisah Siti Musyripah, Penyandang Difabel yang Kembangkan Kerajinan Seni Rajut

SURYA.co.id | KEDIRI - Kedua tangan Siti Musyripah terlihat begitu terampil ketika merajut benang nilon untuk dijadikan sebuah kerajinan tangan.

Wanita 37 tahun ini sangat telaten saat merajut aneka handmade di atas kursi roda itu.

Di rumah sederhana milik sang kakak yang berada di Desa Toyoresmi Kecamatan Ngasem Kabupaten Kediri ini dia mulai serius menggeluti kerajinan handmade ini.

Meski memiliki kekurangan fisik tak membuatnya patah arah.

Penyandang difabel ini enggan hanya berpangku tangan dan berdiam diri menerima keadaan itu.

Bermodal tekad serta keinginan kuat ia memutuskan untuk menjadi perajin rajut. Usaha handmade yang dirintis selama ini kini berkembang.

Hasil dari usahanya itu dipakainya untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari. Ia tak mau merepotkan sang kakak secara finansial.

Siti Musyripah tampak konsentrasi ketika merajut tas di atas kursi roda. Ia harus fokus saat membuat kerajinan ini agar hasil finishing rapi dan halus.
Siti Musyripah tampak konsentrasi ketika merajut tas di atas kursi roda. Ia harus fokus saat membuat kerajinan ini agar hasil finishing rapi dan halus. (surya/mohammad romadoni)

Bakat merajut yang diperoleh semenjak kecil itu membuatnya tak kesulitan saat membuat beraneka ragam kerajinan handmade.

Meski belajar secara ototidak kerajinan tangan buatannya sangat rapi dan mempunyai nilai seni.

Bisnis handmade ini diluar ekspektasinya. Berawal saat anak terakhir dari tujuh bersaudara ini iseng merajut membuat gantungan kunci untuk adik keponakannya.

Ia tak menyangka hasil rajutan gantungan kunci yang saat itu dibawa ke sekolah banyak menarik perhatian teman sejawatnya. Tak pelak, teman-teman sekolah keponakan itu berminat untuk memesan dan membelinya.

Let's block ads! (Why?)



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Incoming Search