Senin, 02 Oktober 2017

Hari Batik Nasional, Kisah Euis Rohaini Populerkan Batik Maos

TEMPO.CO, Jakarta - Maos, sebuah kecamatan di kabupaten Cilacap, Jawa Tengah, memiliki 1.883 motif batik sejak zaman Pangeran Diponegoro atau abad ke-19. Sayangnya, kini sudah banyak motif yang hilang.

Euis Rohaini bersama suaminya yang asli Maos, Tonik Sudamarji, telah sukses mengembalikan lebih dari 100 motif batik Maos dengan membuka Batik Maos Rajasa Mas. Ia bahkan membawa batik Maos ke tingkat internasional sejak 2008. Keduanya bercerita bagaimana mereka menggunakan modal nekat untuk memulai butiknya.

"Pada saat memulai semua ini, kita ditawarkan tempat untuk pameran di Adiwastra Nusantara tahun 2008. Bayarannya untuk satu booth itu 15 juta. Kalau kita menjual semua batik hanya akan dapat 16 juta dan itu pun kalau kita menjualnya," jelas Euis pada akhir September 2017.

Tonik meyakinkan Euis untuk mengambil kesempatan ini. Bila tidak bisa menjual semua batik, mereka akan memikirkan sesuatu. Pameran pertama mereka pun tidak mudah. Euis pergi ke Jakarta sendiri sedangkan Tonik tinggal di Cilacap untuk mengurusi kedua anak mereka.

Mereka tidak mempersiapkan hiasan yang mewah untuk booth mereka dan Euis tidak memiliki tempat untuk bermalam. Namun, dia akhirnya mendapat bantuan dari penyelenggara acara untuk tempat tinggal dan setelah melakukan pameran, Batik Maos Rajasa Mas berhasil menjual semua batik mereka.

"Mereka bilang kita tidak perlu bayar booth dan mengundang kita untuk ke pameran selanjutnya. Kita juga diundang untuk mengikuti pameran lain pada tahun itu juga dan mendapat banyak pembeli dari setiap pameran," lanjut Euis.

Setiap pameran mereka membawa 300-400 batik dan selalu berpikir positif untuk hasilnya. Dengan tekad dan kepercayaan mereka, Batik Maos sekarang sudah ditampilkan sampai dunia internasional, seperti Jepang, Inggris, dan Singapura.

Baca juga:
Hari Batik Nasional, Dicari Generasi Pembatik
Hari Batik, Tilik Koleksi Kelopak Cinta buat Ibu dan Putrinya
Hari Batik Nasional, Kenapa Anak Muda Tak Berminat Jadi Pembatik?

Let's block ads! (Why?)



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Incoming Search