Jonathan, seorang ayah tiga anak asal California, berada di festival itu untuk merayakan ulang tahun kakaknya.
Tapi di tengah konser, tiba-tiba hujan peluru menyasar ke arah ribuan penonton secara bertubi-tubi. Hal pertama yang terlintas di benak Jonathan adalah menyelamatkan tiga keponakannya.
Suasana saat penonton berusaha menyelamatkan diri dari tembakan di Las Vegas. (Foto: Getty Images) |
Setelah pria 30 tahun itu berhasil membawa mereka ke tempat yang aman, sesuatu membuatnya untuk kembali. "Kenapa? Sejujurnya, aku tidak tahu," kata Jonathan itu seperti dikutip Today.
Ia kembali untuk menolong mereka yang terluka. Kebanyakan dari mereka jatuh dan terinjak-injak oleh kerumunan penonton yang berebut keluar saking paniknya.
"Aku berusaha membantu mereka berdiri. Ada seorang perempuan yang terjatuh di depan pintu keluar. Dia sama sekali tidak berdaya," cerita pria yang berprofesi sebagai teknisi mesin fotokopi itu.
Foto: AFP |
Tanpa basa-basi ia langsung menggendong perempuan tersebut dan mengungsikannya ke tempat yang aman.
Jonathan sempat terjatuh, dan di saat itulah ia baru tersadar bahwa dirinya juga tertembak. Lengannya tiba-tiba mati rasa.
"Aku merasakan sensasi hangat di sekujur lenganku," kenang Jonathan.
Ia hanya bisa berteriak minta tolong karena sulit bergerak. Beruntung seorang polisi yang sedang tidak bertugas melihatnya. Ia langsung dilarikan ke rumah sakit terdekat dengan mobil yang diberhentikan secara tiba-tiba.
"Peluru tersebut bersarang di dekat leher bagian kanan yang berdampak pada tulang selangka dan paru-paruku," kata Jonathan.
Jonathan Smith Foto: Dok. Today & Twitter |
Kisah heroik Jonathan menjadi viral setelah reporter Washinghton Post mewawancarai dan mengunggah fotonya di Twitter. Dalam kicauan sang reporter, Jonathan disebut menolong 30 orang. Unggahan tersebut lantas mendapat 116.000 retweet.
Namun Jonathan menyanggah jumlah nyawa yang berhasil ditolongnya. "Bukan 30. Setidaknya ada 15-20 orang," tutur dia.
Banyak netizen yang menyebut Jonathan sebagai pahlawan dan berterima kasih atas aksi heroiknya.
Sepatu korban yang tertinggal saat penembakan terjadi. (Foto: Reuters) |
Meski begitu, ia dengan rendah hati menolak dijuluki pahlawan. "Aku hanyalah orang biasa yang mementingkan keselamatan orang lain ketimbang diriku sendiri," ujarnya haru.
Jonathan bersyukur masih diberi kesempatan untuk memeluk lagi tiga anaknya.
Diketahui, pelaku penembakan bernama Stephen Paddock, seorang pensiunan 64 tahun yang candu menjudi. Ia menembak senjatanya secara bertubi-tubi dari lantai 32 hotel Mandalay Bay, tak jauh dari lokasi festival. Sebanyak 59 nyawa melayang dan 500an orang terluka akibat aksi brutal tersebut.
Dari hotel ini Stephen melancarkan aksinya. (Foto: REUTERS/Mike Blake) |
(dtg/dtg)
Suasana saat penonton berusaha menyelamatkan diri dari tembakan di Las Vegas. (Foto: Getty Images)
Foto: AFP
Jonathan Smith Foto: Dok. Today & Twitter
Sepatu korban yang tertinggal saat penembakan terjadi. (Foto: Reuters)
Dari hotel ini Stephen melancarkan aksinya. (Foto: REUTERS/Mike Blake)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar