Senin, 02 Oktober 2017

Ritual dan Cerita Mistis di Balik Mumifikasi Mesir Kuno

WARTA KOTA, PALMERAH -- Peradaban bangsa Mesir kuno masih terus menjadi perbincangan dan pusat perhatian sampai saat ini.

Teknik mumifikasi.
Teknik mumifikasi. (National Geographic)

Salah satunya adalah teknik mumifikasi yang dilakukan terhadap sejumlah orang yang meninggal dunia di era Nabi Musa itu.

Kekuasaan Firaun yang sangat besar dan tidak terbatas telah mewarnai sejarah manusia dan peradaban Mesir kuno terus menjadi penelitian yang sangat menakjubkan sepanjang masa.

Sebagaimana disampaikan National Geographic, teknologi untuk mengabadikan jasad orang yang telah tiada itu dinilai sebagai warisan peradaban yang mengagumkan.

Teknik mumifikasi.
Teknik mumifikasi. (National Geographic)

Teknik mumifikasi itu menjadi bagian paling menarik untuk diteliti, salah satunya terkait dengan kemampuan mayat menjadi abadi meski sudah berumur ribuan tahun.

Sesuai kepercayaan bangsa Mesir kuno, mereka yang dibalsem bukan hanya manusia, tapi bahkan anjing dan baboon juga dibalsem.

Teknik mumifikasi.
Teknik mumifikasi. (National Geographic)

Teknologi pengawetan jasad itu dilakukan bangsa Mesir kuno dengan melakukan ritual dan menentukan ramuan serta unsur yang paling relevan untuk pengawetan jasad.

Beberapa peralatan digunakan termasuk penggunaan besi khusus yang menyerupai jangkar mungil, yang berfungsi untuk membersihkan otak makhluk yang akan dimumifikasi.

Karena tinggal kulit yang membalut tulang, membuat jasad bisa awet sampai akhir zaman.

Teknik mumifikasi.
Teknik mumifikasi. (National Geographic)

Meski demikian, tidak semua mumi adalah hasil diawetkan karena Firaun yang memburu Nabi Musa tidak pernah diawetkan lewat proses mumifikasi itu, tapi jasad Firaun yang memburu Nabi Musa itu tetap awet dengan kekuasaan Maha Pencipta.

Salah satu kisah mumi yang dikaitkan dengan alam roh dan dunia mistis itu memang menginspirasi sejumlah film Hollywood seperti The Mummy dan The Mummy Return.

Cerita soal kutukan terhadap pembongkar makam Firaun atau makam suku asli di Amerika seperti Astec dan Maya menjadi cerita menyeramkan.

Kisah itu juga di antaranya diungkap dalam kisah petualangan Tintin yang ditulis oleh komikus Herge.

Meski demikian, kegiatan penelitian terhadap peradaban Mesir kuno itu terus menjadi salah satu penetian yang masih terus dilakukan terhadap sejumlah artefak dan peninggalan Mesir kuno, yang sebagian di antaranya bisa ditemukan telah disimpan di sejumlah museum ternama di dunia yang ada di Amerika Serikat, France, England, dan sebagainya.

Let's block ads! (Why?)



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Incoming Search