Senin, 06 November 2017

Arifin Siregar Luncurkan Buku Autobiografi Aneka Zaman Dalam Renungan

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Kisah perjalanan hidup seorangtokoh tentunya menarik untuk disimak karena di dalamnyamengungkap serangkaian peristiwa penting yang terjadi dalamperjalanan hidup tokoh tersebut.

Di penghujung 2017, eknonom tanah air yang pernah mengabdi sebagai Gubernur Bank Indonesia periode 1983 – 1988,  Dr. Arifin Mohamad Siregar atau akrab dikenal dengan Arifin Siregar meluncurkan buku autobiografi bertajuk Aneka Zaman Dalam Renungan.

Buku autobiografi yang diterbitkan oleh Suara Harapan Bangsa merupakan kisah perjalanan dan riwayat hidup Arifin Siregar yang amat mencintai keluarga dan tanah airnya.

Buku ini mencerminkan berbagai peristiwa, permasalahan, keberhasilan dan kegagalan, suka dan dukayang dialami Arifin Siregar mulai dari zaman pendudukan Belanda, tentara Jepang, periode proklamasi kemerdekaanserta perjuangan mempertahankan kemerdekaan, hinggapengabdian kepada negara pada masa pemerintahan ketujuhpresiden Republik Indonesia.

Arifin Siregar mengatakan, proses pembuatan autobiografi dimulai tahun 2016 dengan mengumpulkan catatan – catatan serta dokumentasi–dokumentasi pribadi serta dibantu tambahan informasi dari rekan-rekan dari institusi pemerintah maupun swasta yang pernah berasosiasi dengan beliau.

"Isi buku hanya memilih topik berdasarkan kejadian, permasalahan, dan kebijakan pemerintahan yang mempunyai hubungan langsung dengan saya," kata Arifin akhir pekan lalu.

Autobiografi setebal 388 halaman dan terdiri dari 57 sub judul, pembaca akan mendapatkan kisah perjalanan hidup Arifin Siregar yang sangat lengkap serta diajak bernostalgia melihat kehidupan masa lalu yang penuh cerita bersejarah.

Pada bab awal, Arifin Siregar dengan gaya bahasa yang sederhana mengisahkan bagaimana masa kecilnya yang harus dilalui dalam masa pendudukan Belanda dan Jepang di tanah kelahiran di Kampung Sidodadi, Medan, Sumatra Utara.

Di dalam autobiografi ini diceritakan pula perjuangan Arifin Siregar mewujudkan tekadnya mengenyam pendidikan ekonomi di Rotterdam, Belanda karena latar belakang beratnya perekonomian masyarakat pada masa itu, termasuk kehidupan ekonomi keluarga beliau pada masa remaja.

Ketekunan dan kegigihan pada masa pendidikan di Belanda dan Jerman membuahkan hasil dengan berkarir di sekretariat jenderal PBB di New York dan Beirut selepas masa pendidikan.

Tidak sekedar kisah perjuangan masa lalu, pembaca juga diajak menelusuri jejak Arifin Siregar selama berkarya di tanah air baik di masa beliau memangku jabatan di beberapa instansi serta masa purna jabatan yang tetap aktif di dunia swasta dan pelayanan sosial.

Presiden Republik Indonesia ke-3, Prof. Dr. BacharuddinJusuf Habibie merekomendasikan buku memoar ini kepada generasi penerus untuk dipelajari jejak nyata dari Arifin Siregar yang mengilhami dalam perjuangan membangun masyarakat Indonesia yang modern, produktif dan efisien.

Selain Presiden ke3 BJ Habibie, Emil Salim yang hadir ada menteri perdagangan Enggar tiastolukito, menteri keuangan sri Mulyani gubernur BI Agus Martowardoyo.

Let's block ads! (Why?)



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Incoming Search