Senin, 27 November 2017

Kisah Getir Sang Kepala Sekolah di Desa: Seberangi 2 Sungai dan Hutan

Makmuri, Kepala SD Wotgalih 3, Kecamatan Jatinegara, Tegal agar bisa mengajar siswanya di harus menyeberangi dua sungai besar dan menelusuri hutan sejauh jalan kaki. Semua itu ditempuh dengan jalan kaki.

Kendati dari rumah menggunakan sepeda motor, Makmuri tidak bisa langsung sampai di sekolah. Sebab, kondisi jalan terputus oleh aliran sungai besar. Alhasil, motor kesayangannya itu terpaksa ditinggal di tepi sungai. Perjalanan ke sekolah pun dilanjutkan dengan berjalan kaki dan menyeberangi Sungai Rambut.

Ilustrasi (Alan Rusandi/Kaltim Post)

Sepatunya yang sudah disemir dari rumah harus dilepas. Setelah menyeberang sungai, dia berjalan melewati hutan sejauh sekitar 2 kilometer. Tentu saja, jalannya tidak semulus di Kota Slawi. Dia harus berhati-hati karena bisa terpeleset dan jatuh di jalan yang berlumpur. Lolos dari rintangan itu, Makmuri harus menyeberangi kali lagi, yakni Sungai Lohgeni.

"Kalau arus sungai meluap, sering kali saya harus menunggu berjam-jam hingga air surut. Tapi, kalau tidak surut juga, ya saya pulang," tutur pria 52 tahun itu.

Jumlah siswa di sekolah yang dipimpinnya tersebut hanya 34 anak. Jumlah gurunya 10 orang. "Semoga pemerintah membangun jembatan dan memperbaiki infrastruktur jalan untuk menuju sekolah kami." 

(yerry/fat/c7/ami)

Let's block ads! (Why?)



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Incoming Search