/data/photo/2017/11/07/1992575145.jpg)
SUTHERLAND SPRINGS, KOMPAS.com - Johnnie Langendorff sedang mengendarai mobilnya menuju rumah kekasihnya pada Minggu (5/11/2017), ketika dia melihat aksi tembak-menembak antara dua orang pria di luar gereja.
Salah satu pria tersebut adalah Devin Kelley, pelaku penembakan Gereja Baptis Pertama di Shutherland Springs, Texas, Amerika Serikat.
Dia telah menembaki jemaat gereja dan menewaskan 26 orang dengan senapan serbu.
Dilansir dari AFP, Senin (6/11/2017), seorang warga yang tinggal di seberang jalan gereja, mengambil senapan AR-15 miliknya dan kemudian menembak Kelley.
Saat itulah Langendorff sedang mengemudi mobil pikapnya. Kemudian memutuskan untuk berhenti di persimpangan.
Baca juga : Pelaku Penembakan Gereja Texas Tewas Ditabrak Mobil Warga Setempat
"Saya melihat penembak itu keluar dari tempat mobil diparkir dan pria lainnya datang dari seberang jalan," katanya.
"Keduanya memiliki senjata yang siap melepaskan peluru. Kemudian dalam hitungan setengah detik terjadi tembakan antara keduanya," ucapnya.
Menurut kesaksian Langendorff, aksi saling tembak itu hanya berlangsung beberapa detik.
"Dan si penembak masuk ke kendaraannya dan pergi," katanya.
Kemudian, pria dengan dengan senapan serbu itu membuka pintu mobil Langendorff.
"Dia baru saja menembak di gereja, dan kita harus mengejarnya," ucap Langendorff menirukan perkataan pria yang masuk ke mobilnya.
"Saya bilang 'Ayo'," tambahnya.
Baca juga : 8 Fakta Awal Penembakan Massal Gereja di Texas
Diberitakan oleh media setempat, pria yang masuk mobil Langendorff tersebut adalah seorang tukang ledeng bernama Stephen Willeford.
Willeford sempat melukai Kelley. Kemudian, keduanya mengejar Kelley dengan kecepatan hingga 150 km per jam.
"Kami bahkan tidak berhenti di persimpangan jalan. Kami terus melaju," ucapnya.
Saat pengejaran telah berlangsung 10-12 menit, dia menghubungi petugas dan memberi informasi terkait posisi mereka.
"Mungkin kamu harus menabrakkan mobilmu untuk mengeluarkan pelaku dari jalan," kata Langendorff menirukan ucapan Willeford.
Baca juga : Trump Sebut Penembakan Gereja Texas adalah Aksi Iblis
Pengejaran berakhir setelah Langendorff menabrak mobil Kelley ke selokan.
Pahlawan Texas
Masih dari kesaksian Lengendorff, Willeford keluar dari mobil dan menuju ke mobil Kelley sambil mengarahkan senjatanya, meminta Kelley untuk keluar dari mobilnya yang sudah rusak.
Namun, Kelley tak kunjung keluar dari mobil. Petugas polisi lantas tiba di lokasi dan menyatakan Kelley telah tewas.
Langendorff terus memuji tindakan Willeford dan menyebutnya sebagai pahlawan.
"Dia bertelanjang kaki, tanpa sepatu atau apapun. Tapi dia sangat siap untuk bertindak," katanya.
Baca juga : Pelaku Penembakan Gereja Texas Mantan Tentara AU
Kepolisian setempat menyatakan, serangan Kelley di gereja dipicu oleh konflik dengan ibu mertuanya yang merupakan jemaat gereja tersebut.
Namun, saat insiden mematikan terjadi, sang ibu mertua tidak hadir dalam ibadah gereja pagi.
Kelley sempat diadili atas tindakan kekerasan dalam rumah tangga. Dia juga dikeluarkan dari Angkatan Udara tiga tahun lalu karena berperilaku buruk.
Dia tewas dengan menembakkan senapan ke kepalanya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar