TRIBUNJOGJA.COM -Bayi kembar siam harus dipisahkan dari perut kembarannya setelah keputusan menyedihkan dari pihak orang tua dan dokter untuk membiarkan satu anak bertahan.
Mum Hemlata Singh, dari Jodphur, India melahirkan bayi laki-laki yang sehat bernama Sonni.
Namun di perut Sonni terdapat saudara kembarnya yang hanya sebagian terbentuk, dikenal dengan sebutan kembar parasitik.
Kembar parasitik terjadi saat embrio berkembang di dalam rahim ibu namun embrio tersebut tidak terpisah, membiarkan satu embrio mempertahankan perkembangan secara dominan.
Tidak seperti kembar siam, kembar parasit tidak terbentuk sepenuhnya dan sangat bergantung pada tubuh bayi yang lebih sehat untuk bertahan hidup.
Kembar parasit milik Sonni memiliki otak yang terbelakang dan tidak memiliki usus atau perut sendiri, yang berarti anak itu tidak memiliki cara untuk bertahan hidup sendiri dan dapat membahayakan nyawa Sonni.
"Ketika melihat bayi kembar tersebut, keduanya terlihat seperti anak yang normal. Kelainan satu-satunya yang dapat dilihat bawah kembaran Sonni tidak memiliki perut sama sekali," ujar Dr Anurag Singh, profesor pediatri yang merawat bayi kembar tersebut.
Dr Anurag Singh juga menambahkan bahwa keduanya memiliki kulit yang sama, namun kembaran Sonni seperti duduk di atas perut Sonni.
Ini merupakan kasus pertama bagi dokter tersebut dan merupakan kasus yang jarang dari satu juta kelahiran
Hemlata mengaku sedih ketika diberikan kabar bahwa akan dilakukan operasi untuk pemisahan keduanya, namun tidak dapat menyelamatkan kembaran parasit Sonni.
Operasi yang sangat berisiko tersebut berjalan lancar dengan beberapa tahap.
Ketika Sonni berusia sembilan hari, ahli bedah memisahkan kembar parasit dari hati tunggal yang mereka bagikan dan kemudian memutus arteri yang membawa darah dari jantung Sonni ke kembaran parasitnya
Seperti yang diharapkan, si kembar meninggal tak lama setelah operasi, tapi Sonni selamat dan bisa pulang ke rumah setelah 12 hari setelah operasi.
"Saya senang melihat bahwa kondisi anak saya membaik dan dia akan semakin pulih," ucap sang ibu.
(Tribun Jogja/Hanin Fitria)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar