TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR-- Kisah cinta dua insan yang tak direstui merupakan kisah cinta yang timeless dan selalu relevan untuk diangkat menjadi sebuah cerita menarik, terutama di kalangan anak muda.
Begitulah film "SILARIANG: Cinta Yang [Tak] Direstui" hadir di perfilman tanah air untuk menggambarkan sebuah kisah percintaan yang selalu happening dari masa ke masa.
Antusisme dan dukungan menyambut hadirnya film ini tak hanya datang dari masyarakat Bugis Makassar dan para pecinta film, tapi juga datang dari beberapa tokoh masyarakat, seperti Walikota Makassar, Danny Pomanto maupun Kepala Badan Ekonomi Kreatif, Triawan Munaf, serta Nurwasih Nur Aziz selaku Ketua Umum PP IWSS yang memuji hasil dari film tersebut.
Produser Film, Ichwan Persada, Sabtu (18/11) menuturkan, Film SILARIANG: Cinta Yang [Tak] Direstui ditunda penayangannya.
"Sebenarnya tahun ini rilisnya. Namun karena satu dan lain hal kita rilis tahun depan, sabar yah," katanya.
Film ini akan memberikan angin segar dengan memperlihatkan sejumlah nilai-nilai budaya yang baik yang bisa ditiru.
"Mungkin judulnya terkesan negatif, namun justru di situlah jalan untuk menyampaikan sejumlah nilai-nilai yang berbeda dan penonton benar-benar akan mendapatkan tontonan yang berkualitas," kata Ichwan.
Film ini berkisah tentang cinta dua anak manusia bernama Yusuf (Bisma Karisma) dan Zulaikha (Andania Suri). Perasaan cinta di antara keduanya tulus namun ada tembok besar yang menghalangi di antara keduanya. Atas nama cinta, mereka memutuskan 'kawin lari' setelah tak direstui ibu Zulaikha, Puang Rabiah (Dewi Irawan).
"Tema besar film ini tentang cinta yang tak direstui. Boleh dibilang kisah semacam ini masih relevan untuk diangkat di masa kini, terutama buat anak muda. Karena masih banyak di antara kita yang hubungan cintanya kandas karena tak dapat restu dari orang tua, kan?" ungkap kata produser kelahiran Makassar itu.
Sementara menurut Wisnu Adi, sutradara film menilai kesederhanaan cerita ini yang menjadi daya tarik dari film "SILARIANG: Cinta Yang [Tak] Direstui" ini.
"Film ini mengangkat realita yang sering terjadi di kehidupan kita. Cerita tentang cinta yang akhirnya menjadi sangat rumit. Cerita tentang keluarga, sosok ibu, perkawinan siri, bibit-bebet-bobot. Intinya, jangan pernah menganggap remeh persoalan mencintai dan dicintai," jelas Wisnu.
Dan 61 hari menjelang tanggal tayang di bioskop, film "SILARIANG: Cinta Yang [Tak] Direstui" baru saja menyelesaikan tahapcolour grading dan sound mixing.
Tinggal beberapa langkah lagi, film yang sarat dengan budaya Bugis Makassar yang dikemas secara populer khas anak muda ini pun sudah bisa kita saksikan di layar bioskop pada tanggal 18 Januari 2018.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar