Minggu, 17 Desember 2017

Kisah Inspiratif Peternak Sapi Tapos Sejahterakan Warganya

Liputan6.com, Jakarta - Keinginan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) untuk menyejaterahkan wong cilik mulai dirasakan oleh Agus (57), seorang penternak sapi asal Tapos, Depok. Pria yang sudah 10 tahun menjadi pengusaha sapi perah ini mengaku pernah gagal dalam menjalani bisnis dan mengalami kebangkrutan.

"Dulu tahun 2006 itu, bisnis ternak sapi sering rugi. Karena kita tidak tahu bagaimana cara mengolahnya dan memasarkan hasil ternak kita. Setelah dua tahun ini mulai ada keuntungan karena dibantu oleh PDIP," kata Agus, di pameran UMKM Rakornas PDIP, di Indonesia Convention Exhibition (ICE), Tangerang, Banten, Sabtu (16/12/2017).

Dia menceritakan sekitar 2015, Ketua Bidang Usaha Kecil dan Koperasi DPP PDI Perjuangan, Mindo Sianipar, menemuinya untuk memberikan pengarahan kepadanya dan warga Tapos, Depok, tentang bagaimana cara menghasilkan ternak yang bagus dan bisa menjualnya di pasaran.

"Pak Mindo dan Pak Effendi mengajarkan saya, cara merawat sapi yang benar, dari memberi pangan, merawat sapi dan menjualnya," papar Agus.

Dulu yang Agus ketahui cara menjual sapi adalah menjual per ekor sapi hidup ke seorang tengkulak. Menurutnya, cara seperti itu justru membuatnya rugi lantaran harga yang ditawarkan hanya mendapatkan untung kecil, bahkan rugi.

"Setelah dapat pengarahan ternyata sapi itu semuanya bisa menghasilkan uang dari dagingnya, buntutnya. Bahkan, sapi juga bisa dijual. Jadi kami diajarkan untuk mengolahnya secara langsung. Tidak lagi dijual per ekor, tapi kami justru memotong sapi sendiri dan menjualnya langsung ke masyarakat," ungkap dia.

Setelah dua tahun menjalani cara seperti itu, Agus mengatakan banyak warga Tapos, Depok, yang tertarik mengikuti jejaknya. Dia pun akhirnya dipercaya untuk membina warga lain untuk memulai usaha ternak sapi.

"Sekarang banyak warga yang menitipkan sapinya ke saya. Nanti keuntunganya bagi hasil. Keuntungan sebulannya saja kalau memercayai satu ekor sapi ke kami bisa mencapai 3 juta rupiah," jelas dia.

Agus mengaku, untuk menampung semua sapi yang diserahkan warga kepadanya, dia sampai harus menyewa lahan kosong seluas lima hektare. Saat ini lahan sapi tersebut telah menjadi perternakan terbesar di daerah Bogor dan Depok.

"Hampir sebagian warga Tapos itu kini jadi peternak sapi. Bahkan, sekarang warga Bekasi dan Bogor juga banyak yang mau invetasi ke kami," tutur Agus.

Let's block ads! (Why?)



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Incoming Search