Jumat, 22 Desember 2017

Kisah Keikhlasan Suster Katolik Mengurus Para Pengungsi Muslim

Liputan6.com, Cilacap - Desember selalu menjadi hari yang membahagiakan bagi umat Kristiani. Sebentar lagi, mereka merayakan Natal, tepatnya pada 25 Desember.

Begitu pun dengan Suster Anastasia. Wanita asal Indonesia timur itu mulai mempersiapkan segala sesuatu keperluan Natal, baik di sekolah maupun di gereja.

Mulai pertengahan Desember, kesibukan dan riang Natal semakin terasa. Keluarga Kristiani memasang Pohon Natal beserta pernak-pernik, atau sekadar memajang patung Yesus dan boneka sinterklas.

Riang Natal pun terasa betul di Panti Kasih Sepanjang Masa, Sidareja, Cilacap. Mereka mulai bersiap menyambut hari raya itu.

Namun, ada yang berbeda dari kesibukan mempersiapkan Natal kali ini. Mereka juga mengurus puluhan pengungsi akibat banjir yang melanda 11 desa di Cilacap, yakni sekitar 67 warga Sidareja.

Ada kisah toleransi di sini. Pasalnya, seluruh pengungsi banjir adalah umat Muslim. Seperti yang diajarkan seluruh agama, menolong memang tak pernah dibatasi ras, agama, maupun derajat sosial. Di mata Tuhan, semuanya sama.

Tak hanya kali ini Panti Kasih Sepanjang Masa menjadi Posko Pengungsian. Sejak September 2017 lalu, panti ini menjadi andalan warga sekitar, yang mayoritas Muslim, untuk mengungsi. Kebetulan, lokasi panti ini bebas dari rendaman banjir.

"Kalau sejak musim hujan ini sudah empat kali panti menjadi pengungsian," ucap suster Anastasia. Matanya berbinar, memperlihatkan rasa antusiasme, toleransi, dan keikhlasan membantu sesama.

Di satu waktu, Suster Anastasia membantu emak-emak muda yang belum becus mengurus bayinya. Sejurus kemudian, ia sibuk membantu di dapur umum. Tak kehabisan tenaga dan keriangan, ia mengajak anak-anak balita bermain dan bergembira.

Saksikan video menarik di bawah ini:

Let's block ads! (Why?)



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Incoming Search