Kamis, 21 Desember 2017

Kisah Wanita Terkaya di Amerika, Tajir Melintir tapi Tak Bahagia

Liputan6.com, New York - Ini adalah kisah tentang perempuan terkaya di Amerika Serikat. Henrietta "Hetty" Howland Robinson, namanya, bergelimang banyak harta. Namun, sehari-hari ia mengenakan gaun hitam sederhana, dengan keliman yang compang-camping, mencengkeram tas berwarna gelap, bergegas menembus jalanan yang ramai di Lower Manhattan.

Hetty tak pernah bicara pada siapapun sepanjang jalan. Penampilannya dan sikapnya yang sama sekali tak ramah membuatnya dijuluki Witch of Wall Street. Penyihir Wall Street.

Hetty berkantor di Chemical Bank, di mana ia merancang strategi investasi yang terbukti jitu. Saat meninggal dunia pada usia 81 tahun pada 1916, koran The New York Times menyebutnya sebagai 'wanita terkaya di Amerika Serikat. Pada saat itu, ia memiliki aset cair (liquid assets) yang  mencapai US$ 100 juta. Atau, dalam dolar hari ini, nilainya mencapai US$ 2,3 miliar.

Sebagai perbandingan, perempuan terkaya di AS saat ini adalah Alice Walton, putri pendiri Wal-Mart yang memiliki harta sebesar US$ 38,2 miliar, demikian menurut Majalah Forbes.

Kembali ke Hetty, sejak kecil ia sudah dikenalkan soal pentingnya uang dan kekayaan. Perempuan itu lahir pada 21 November 1834 di New Bedford, Massachusetts.

Dia adalah putri tunggal dari keluarga pemburu paus, berhaluan Quaker, yang mapan. Adik laki-lakinya meninggal dunia saat bayi.

Karena kesehatan sang ibu yang buruk, Hetty muda seringkali di bawah pengasuhan ayah dan kakeknya -- yang menekankan pada penghormatan yang tinggi pada uang dan kekayaan.

Bahkan pada usianya yang masih belia, ia sudah belajar untuk membaca laporan pasar saham.

Meski telah menunjukkan bakat di bidang finansial sejak muda, baru pada usia awal 30-an, ia mendapatkan  dana yang memungkinkannya menjadi investor profesional.

Ayahnya meninggal dunia pada 1865, meninggalkan warisan sebesar US$ 5 juta. Saat tantenya, Sylvia berpulang tak lama kemudian, mendiang mewariskan US$ 2 juta untuk amal. Namun, Hetty melakukan perlawanan di pengadilan, dengan bukti surat wasiat alternatif yang belakangan terbukti palsu.

Hetty menggunakan kekayaan dan kemampuannya untuk melakukan transaksi real estat, mengambil alih properti yang diagunkan, membeli dan menjual rel kereta api.

Ia juga menawarkan pinjaman berbunga tinggi pada bank atau kota-kota yang sedang kesulitan keuangan. "Aku melakukan pembelian ketika barang itu bernilai rendah dan tak ada siapapun yang menginginkannnya," kata dia kepada New York Times pada 1905, seperti dikutip dari The Vintage News, Kamis (21/12/2017).

"Aku akan menyimpannya hingga harganya naik dan orang-orang memburunya."

Dalam satu langkah yang sangat cerdik, pada 1907 Hetty merasa pasar sedang overvalued, ia menarik kembali pinjamannya. Ketika pasar sedang jatuh, Hetty memainkan strategi untuk membeli apapun yang sedang dilego murah -- model vulture capitalist.

Let's block ads! (Why?)



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Incoming Search