
TRIBUN-MEDAN.COM - Sejumlah daerah yang ada di Indonesia berusaha menutup lokalisasi yang ada di daerahnya masing-masing.
Tujuannya untuk menghilangkan aktivitas prostitusi.
Sayangnya, sampai saat ini geliat prostitusi masih terus ada.
Bahkan modusnya juga beragam.
Mulai dari berkedok online hingga offline, hingga yang ada di kampus-kampus.
Misalnya seperti pengakuan seorang gadis yang menjadi 'ayam' kampus.
Nama wanita yang berusia 20 tahun itu adalah Kenanga (disamarkan).
Tinggi badannya memang tak menjulang, tapi perawakannya sintal padat berisi.
Wajahnya teduh, tak menyiratkan aura kebinalan. Berpakaian rapi, bersepatu, seperti layaknya pekerja kantoran.
Siapa nyana, mahasiswa semester empat sebuah kampus swasta di Semarang itu bisa menjadi patner merengguk birahi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar