
PARKLAND, iNews.id – Suasana di SMA Marjory Stoneman Douglas di Parkland, Florida, Amerika Serikat, sangat mencekam saat penembakan membabi buta dilakukan oleh Nikolas Cruz.
Pria berusia 19 tahun itu memulai aksi koboinya dari depan sekolah dengan melepaskan tembakan dari senapan AR-15.
Aksi Cruz ini menimbulkan kepanikan dan ketakutan di sekolah dengan 3.000 siswa itu. Kebanyakan dari mereka memilih bertahan di kelas, kantor, bahkan mengunci diri di toilet.
Baca Juga:
Penembakan di Sekolah AS Tewaskan 17 Orang, Ini Kata Donald Trump
Bunuh 17 Orang, Pelaku Penembakan Sekolah AS Pernah Mengancam Siswa
Seorang guru, Melissan Falkowski, mengatakan, dia mengajak 19 siswanya untuk masuk ke toilet demi menghindari aksi brutal Cruz.
"Kami di sana sekitar 40 menit. Kami mengunci diri di toilet sampai tim SWAT datang dan menjemput kami," kata Falkowsi, dikutip dari CNN, Kamis (15/2/2018).
Bak di film horor, dia dan para siswa berharap pelaku tak masuk ke toilet dan memberondong mereka.'
Sementara para siswa lain ada yang panik berlarian, namun banyak pula yang memilih bersembunyi di bawah meja.
Seorang siswa, Jaiella Dodoo, mengatakan, dia dan rekan-rekannya sempat keluar dari kelas. "Alarm (kebakaran) mati jadi kami harus dievakuasi dari kelas masing-masing. Setelah itu kami mendengar suara tembakan," ujarnya.
Dia mengungkapkan, saat itu yang ada dalam pikirannya dan teman-teman adalah lari menyelamatkan diri. "Beberapa orang mulai berlarian karena kami berpikir, jika ini sungguhan, maka berlarilah," ujarnya.
Dodoo mengaku mendengar enam kali suara tembakan, namun pelaku diyakini menembak lebih banyak lagi karena korban tewas mencapai 17 orang.
Pelaku diyakini sempat menyalakan alarm kebakaran untuk memancing para siswa keluar lalu dia melepaskan tembakan, namun Sheriff Broward Stevan Israel belum bisa memastikan hal itu.
Pelaku yang dikeluarkan dari sekolah tersebut ditangkap tanpa perlawanan tak jauh dari lokasi. Dia hanya menderita luka ringan.
Editor : Anton Suhartono
Tidak ada komentar:
Posting Komentar