KOMPAS.com - 53 tahun lalu, 18 Maret 1965, seorang kosmonot asal Uni Soviet mencatat sejarah sebagai orang pertama yang menginjakkan kaki dan berjalan di ruang angkasa.
Ia adalah Alexey Leonov. Menjadi orang pertama menginjakkan kaki di luar angkasa, tentu menjadi pengalaman tak terlupakan untuk Leonov.
Namun, ada kisah menegangkan di balik catatan bersejarahnya.
Hidupnya berada di ujung maut setelah ia ke luar dari pesawat ruang angkasa Voskhod 2. Pengalaman itu tak hanya mencatat sejarah tapi juga berdampak besar untuk pribadinya.
Baca juga : Cegah Kiamat, NASA Bikin Rencana Mirip Film Armageddon
"Saat itu pakaian saya tiba-tiba rusak. Sarung tangan dan sepatu boot saya lepas. Setelan saya terasa sangat kendor. Saya harus melakukan sesuatu," kata Leonov kepada BBC pada 2014, dilansir Inverse, Minggu (18/3/2018).
Pakaiannya bisa mengembang karena kurangnya tekanan atmosfer di ruang angkasa.
Setelannya langsung diikatkan pada pintu pesawat ruang angkasa yang berbentuk lingkaran tempatnya ke luar. Dengan cepat, ia melepaskan oksigen dari pakaiannya untuk menghilangkan tekanan dan masuk ke dalam kapsul.
Meski sudah berada di dalam kapsul, bahaya belum selesai mengincarnya dan kru. Pintu tempatnya ke luar masuk pesawat ruang angkasa berputar. Hal ini bahaya, karena bisa meningkatkan oksigen dan membuat kabin mudah terbakar.
Leonov dan pilotnya, Pavel Belyayev, harus menunggu beberapa jam untuk bisa menyalakan roket agar bisa kembali ke Bumi.
Namun, pengendali roket otomatis tidak berfungsi. Mereka harus menggunakan pengendali roket manual. Kalau salah perhitungan, roket bisa memantul kembali ke angkasa atau langsung jatuh ke bumi.
Beruntung perhitungan Leonov dan awak pesawat lain tepat. Mereka berhasil mendarat dengan selamat di Siberia.
Baca juga : Percobaan Nyeleneh, Kosmonot Rusia Tunggangi Penyedot Debu di Antariksa
Sebagai orang pertama yang melihat Bumi dari jarak 500 kilometer di angkasa, Leonov mendapatkan pelajaran hidup berharga.
"Saat itu saya merasa seperti sebutir pasir. Anda mungkin tidak bisa memahaminya. Tapi di luar sana, Anda bisa merasakan kebesaran. Jauh lebih besar dari semua yang ada di sekitar kita," katanya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar